Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan sebagian besar warga Korea Selatan (Korsel) tidak memiliki agama. Hal itu dinilai dampak negatif dari modernisasi.
"Di Korea Selatan itu Buddhanya tinggal 20 persen, 24 (persen) Kristen, Islamnya baru ?n?ol koma sekian. Yang banyak 52 persen tidak beragama," ujar Ma'ruf Amin saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Tahun 2023, ditayangkan dalam Youtube Wakil Presiden, Jumat, 11 Agustus 2023.
Ma'ruf sempat mengunjungi Korsel pada 2017. Saat itu, hampir 99 persen warganya masih memeluk agama Buddha.
"Jadi agama ini terdesak oleh karena adanya modernisasi," terangnya.
Oleh karena itu, Wapres mendorong adanya mujahid dakwah digital untuk mengantisipasi dampak negatif dari modernisasi. Pasalnya, di era modern saat ini semua sudah serba digital.
"Kalau tidak (digital) kita kalah. Ini yang menjadi penting dengan tetap tentu menjalankan dakwah yang sudah diajarkan para ulama dengan cara-cara dakwah yang santun," kata Wapres.
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin mengatakan sebagian besar warga
Korea Selatan (Korsel) tidak memiliki agama. Hal itu dinilai dampak negatif dari modernisasi.
"Di Korea Selatan itu Buddhanya tinggal 20 persen, 24 (persen) Kristen, Islamnya baru ?n?ol koma sekian. Yang banyak 52 persen tidak beragama," ujar Ma'ruf Amin saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Tahun 2023, ditayangkan dalam Youtube Wakil Presiden, Jumat, 11 Agustus 2023.
Ma'ruf sempat mengunjungi Korsel pada 2017. Saat itu, hampir 99 persen warganya masih memeluk agama Buddha.
"Jadi agama ini terdesak oleh karena adanya modernisasi," terangnya.
Oleh karena itu, Wapres mendorong adanya mujahid dakwah digital untuk mengantisipasi dampak negatif dari modernisasi. Pasalnya, di era modern saat ini semua sudah serba digital.
"Kalau tidak (digital) kita kalah. Ini yang menjadi penting dengan tetap tentu menjalankan dakwah yang sudah diajarkan para ulama dengan cara-cara dakwah yang santun," kata Wapres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)
