Jakarta: Mabes Polri mencatat pelanggaran lalu lintas menurun. Hal ini terlihat pada hari ke-4 Operasi Patuh 2020, Minggu, 26 Juli 2020.
"Hari ke-4 2019 ada 32.498 pelanggaran dibandingkan dengan hari ke-4 2020 yang sebanyak 21.740, maka dapat dikatakan terjadi penurunan sebanyak 10.758 pelanggaran atau 33 persen," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Awi Setiyono di Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020.
Menurut dia, penurunan pelanggaran terlihat pada pemberian sanksi tilang. Pada hari ke-4 Operasi Patuh 2019, polisi menilang 22.942 pengendara, sedangkan pada 2020 hanya 8.962 pelanggar.
"Maka terjadi penurunan sebanyak 13.980 atau 61 persen," ujar dia.
Namun, ada kenaikan pada sanksi teguran. Pada hari ke-4 Operasi Patuh 2019, tercatat ada 9.556 teguran, sedangkan pada 2020 ada 12.778 teguran. Ada kenaikan 3.222 teguran atau 34 persen.
Selain itu, jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) turun. Pada hari ke-4 Operasi Patuh 2019 ada 26 kasus, sedangkan 2020 hanya 13 kasus. Angka kecelakaan turun 13 kasus atau 50 persen.
Di sisi lain, jumlah korban meninggal meningkat. Pada hari ke-4 tahun 2019 ada empat korban, sedangkan di 2020 ada enam.
"Naik dua orang atau 20 persen," tambah Awi.
Baca: Melawan Arus Pelanggaran Terbanyak Operasi Patuh Jaya
Sementara itu, jumlah luka berat pada hari ke-4 Operasi Patuh 2019 mencapai 101 orang. Pada 2020 tercatat ada 31 korban luka berat. Jumlah korban turun hingga 40 orang atau 40 persen.
Jumlah korban luka ringan juga turun hingga 17 orang atau 33 persen. Pada 2019 ada 50 orang, sedangkan di 2020 ada 33 orang.
Menurut Awi, ada beberapa faktor penyebab turunnya angka pelanggaran. Pertama, masyarakat mulai tertib, sedangkan petugas juga aktif menilang.
Jakarta: Mabes Polri mencatat pelanggaran lalu lintas menurun. Hal ini terlihat pada hari ke-4 Operasi Patuh 2020, Minggu, 26 Juli 2020.
"Hari ke-4 2019 ada 32.498 pelanggaran dibandingkan dengan hari ke-4 2020 yang sebanyak 21.740, maka dapat dikatakan terjadi penurunan sebanyak 10.758 pelanggaran atau 33 persen," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Awi Setiyono di Jakarta, Selasa, 28 Juli 2020.
Menurut dia, penurunan pelanggaran terlihat pada pemberian sanksi tilang. Pada hari ke-4 Operasi Patuh 2019, polisi menilang 22.942 pengendara, sedangkan pada 2020 hanya 8.962 pelanggar.
"Maka terjadi penurunan sebanyak 13.980 atau 61 persen," ujar dia.
Namun, ada kenaikan pada sanksi teguran. Pada hari ke-4 Operasi Patuh 2019, tercatat ada 9.556 teguran, sedangkan pada 2020 ada 12.778 teguran. Ada kenaikan 3.222 teguran atau 34 persen.
Selain itu, jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) turun. Pada hari ke-4 Operasi Patuh 2019 ada 26 kasus, sedangkan 2020 hanya 13 kasus. Angka kecelakaan turun 13 kasus atau 50 persen.
Di sisi lain, jumlah korban meninggal meningkat. Pada hari ke-4 tahun 2019 ada empat korban, sedangkan di 2020 ada enam.
"Naik dua orang atau 20 persen," tambah Awi.
Baca:
Melawan Arus Pelanggaran Terbanyak Operasi Patuh Jaya
Sementara itu, jumlah luka berat pada hari ke-4 Operasi Patuh 2019 mencapai 101 orang. Pada 2020 tercatat ada 31 korban luka berat. Jumlah korban turun hingga 40 orang atau 40 persen.
Jumlah korban luka ringan juga turun hingga 17 orang atau 33 persen. Pada 2019 ada 50 orang, sedangkan di 2020 ada 33 orang.
Menurut Awi, ada beberapa faktor penyebab turunnya angka pelanggaran. Pertama, masyarakat mulai tertib, sedangkan petugas juga aktif menilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
