Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sepakat dengan desain eksisting pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Jokowi memerintahkan revisi desain Istana Wapres.
"Desainnya berubah," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kepada wartawan, Rabu 13 Maret 2024.
Menurut Basuki, pihaknya sudah menetapkan desain Istana Wapres berdasarkan proses sayembara beberapa waktu lalu. Namun Jokowi tidak sepakat dengan desain tersebut.
"Waktu lelang pertama kami dengan desain yang juara sayembara pertama, tapi setelah dicek Pak Presiden, beliau melihat perlu direvisi," ujar Basuki.
Alhasil, kata Basuki, pihaknya merevisi desain istana tersebut. Ia memperkirakan proses pembangunan akan dimulai pada Juni atau Juli 2024.
"Mudah-mudahan Juni-Juli baru dimulai. Ya saya kira setahun (tuntas)," ujar Basuki.
Sebelumnya, Kementerian PUPR melakukan sayembara pembangunan IKN. Termasuk perancangan untuk Istana Wakil Presiden.
Terdapat 248 partisipan yang mendaftar sayembara dan 79 di antaranya lolos verifikasi. Untuk Kompleks Perkantoran Yudikatif, juara pertama dimenangkan oleh karya berjudul Adil Ka Talino, juara kedua dengan judul karya Paramarta dan juara ketiga adalah Cakra Nusantara.
Untuk Kompleks Istana Wakil Presiden diputuskan tidak ada juara pertama, namun terdapat dua karya yang ditetapkan sebagai juara kedua yakni karya berjudul Huma Betang Umai dan Istana Kerakyatan, dan juara ketiga dengan karya berjudul Dwi Arya Wibawa.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) tidak sepakat dengan desain eksisting pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres) di
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Jokowi memerintahkan revisi desain Istana Wapres.
"Desainnya berubah," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Basuki Hadimuljono kepada wartawan, Rabu 13 Maret 2024.
Menurut Basuki, pihaknya sudah menetapkan desain Istana Wapres berdasarkan proses sayembara beberapa waktu lalu. Namun Jokowi tidak sepakat dengan desain tersebut.
"Waktu lelang pertama kami dengan desain yang juara sayembara pertama, tapi setelah dicek Pak Presiden, beliau melihat perlu direvisi," ujar Basuki.
Alhasil, kata Basuki, pihaknya merevisi desain istana tersebut. Ia memperkirakan proses pembangunan akan dimulai pada Juni atau Juli 2024.
"Mudah-mudahan Juni-Juli baru dimulai. Ya saya kira setahun (tuntas)," ujar Basuki.
Sebelumnya, Kementerian PUPR melakukan sayembara pembangunan IKN. Termasuk perancangan untuk Istana Wakil Presiden.
Terdapat 248 partisipan yang mendaftar sayembara dan 79 di antaranya lolos verifikasi. Untuk Kompleks Perkantoran Yudikatif, juara pertama dimenangkan oleh karya berjudul Adil Ka Talino, juara kedua dengan judul karya Paramarta dan juara ketiga adalah Cakra Nusantara.
Untuk Kompleks Istana Wakil Presiden diputuskan tidak ada juara pertama, namun terdapat dua karya yang ditetapkan sebagai juara kedua yakni karya berjudul Huma Betang Umai dan Istana Kerakyatan, dan juara ketiga dengan karya berjudul Dwi Arya Wibawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)
