Jakarta: Diplomat RI periode 1988-2021, Ple Priatna, menyoroti adanya narasi yang dibalik dari kejahatan genosida Israel terhadap Palestina. Media barat disebut membalikkan narasi bahwa Hamas merupakan teroris dan Israel menjadi korban.
"Israel itu kan di sini kekuatannya hanya di narasi propaganda. Narasinya itu yang membalikkan membuat kebohongan untuk membalikkan. Bahwa Hamas itu teroris, bahwa Israel adalah korban," kata Ple dalam Crosscheck Face to Face by Medcom.id di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 21 Juli 2024.
Ple mengatakan narasi itu disebarkan oleh pers Israel melalui media barat. Dia menilai situasi tersebut sama halnya dengan mendukung aksi zionis.
"Selalu dibalik kan? Dibalik untuk mendukung zionisme, gerakan zionisme di semua lapisan gitu. Bagaimana mereka itu membungkus kekhawatiran sebetulnya," ucap Ple.
Kondisi itu, lanjut dia, merupakan pemihakan murni terhadap Israel. Padahal, tidak ada esensinya untuk memperjuangkan Israel di tengah gencarnya serangan yang menyasar warga Palestina.
"Tidak ada esensi apa-apa yang diperjuangkan loh itu sudah jelas ya. Bagaimana kalau keluarganya, ibunya anaknya, ada di situ dan dibom dengan bom seberat 900 kg, bom yang dijatuhkan untuk tenda pengungsi diisi anak-anak wanita orang tua itu 900 kg," ucap Ple.
Jakarta: Diplomat RI periode 1988-2021, Ple Priatna, menyoroti adanya narasi yang dibalik dari kejahatan genosida Israel terhadap
Palestina. Media barat disebut membalikkan narasi bahwa Hamas merupakan teroris dan
Israel menjadi korban.
"Israel itu kan di sini kekuatannya hanya di narasi propaganda. Narasinya itu yang membalikkan membuat kebohongan untuk membalikkan. Bahwa Hamas itu teroris, bahwa Israel adalah korban," kata Ple dalam
Crosscheck Face to Face by Medcom.id di akun
YouTube Medcom.id, Minggu, 21 Juli 2024.
Ple mengatakan narasi itu disebarkan oleh pers Israel melalui media barat. Dia menilai situasi tersebut sama halnya dengan mendukung aksi zionis.
"Selalu dibalik kan? Dibalik untuk mendukung zionisme, gerakan zionisme di semua lapisan gitu. Bagaimana mereka itu membungkus kekhawatiran sebetulnya," ucap Ple.
Kondisi itu, lanjut dia, merupakan pemihakan murni terhadap Israel. Padahal, tidak ada esensinya untuk memperjuangkan Israel di tengah gencarnya serangan yang menyasar warga Palestina.
"Tidak ada esensi apa-apa yang diperjuangkan loh itu sudah jelas ya. Bagaimana kalau keluarganya, ibunya anaknya, ada di situ dan dibom dengan bom seberat 900 kg, bom yang dijatuhkan untuk tenda pengungsi diisi anak-anak wanita orang tua itu 900 kg," ucap Ple.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)
