medcom.id, Jakarta: Edo Aliando, 27, terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Bekasi, sehari-hari merupakan penjual pulsa. Hal tersebut disampaikan Reza, tetangga Edo.
Edo menjual pulsa di rumah yang dikontraknya di Jalan Topas Raya RT 03 RW 39 Kavling 17, Kelurahan Bojong Rawa Lumbu, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi.
"Orangnya biasa saja, enggak ada yang aneh dari Pak Edo, kesehariannya jual pulsa dan token listrik," kata Reza.
Namun demikian Reza mengatakan, Edo dan istrinya Nuri yang memiliki putri berusia tiga tahun, dikenal sangat tertutup. "Tapi kalau disapa, dia nyapa balik," ujar Reza.
Pantauan Metrotvnews.com di lokasi, kontrakan Edo berada paling pojok dari empat kontrakan masih terpasang garis polisi. Edo ditangkap di kontrakannya, sehari setelah teror mengguncang Jakarta. Dia diduga terlibat.
Peristiwa ledakan dan serangan teroris bersenjata itu terjadi pada Kamis 14 Januari di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, dekat pusat perbelanjaan Sarinah. Lima pelaku teror mati. Kejadian ini juga menewaskan dua orang warga. Seorang di antaranya warga negara asing. Sebanyak 24 lainnya terluka.
Sehari setelah kejadian itu, polisi menggeledah rumah kontrakan yang ditempati MA dan D, serta menangkap Edo Aliando di Bekasi.
medcom.id, Jakarta: Edo Aliando, 27, terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Bekasi, sehari-hari merupakan penjual pulsa. Hal tersebut disampaikan Reza, tetangga Edo.
Edo menjual pulsa di rumah yang dikontraknya di Jalan Topas Raya RT 03 RW 39 Kavling 17, Kelurahan Bojong Rawa Lumbu, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi.
"Orangnya biasa saja, enggak ada yang aneh dari Pak Edo, kesehariannya jual pulsa dan token listrik," kata Reza.
Namun demikian Reza mengatakan, Edo dan istrinya Nuri yang memiliki putri berusia tiga tahun, dikenal sangat tertutup. "Tapi kalau disapa, dia nyapa balik," ujar Reza.
Pantauan
Metrotvnews.com di lokasi, kontrakan Edo berada paling pojok dari empat kontrakan masih terpasang garis polisi. Edo ditangkap di kontrakannya, sehari setelah teror mengguncang Jakarta. Dia diduga terlibat.
Peristiwa ledakan dan serangan teroris bersenjata itu terjadi pada Kamis 14 Januari di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, dekat pusat perbelanjaan Sarinah. Lima pelaku teror mati. Kejadian ini juga menewaskan dua orang warga. Seorang di antaranya warga negara asing. Sebanyak 24 lainnya terluka.
Sehari setelah kejadian itu, polisi menggeledah rumah kontrakan yang ditempati MA dan D, serta menangkap Edo Aliando di Bekasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
