medcom.id, Jakarta: Peledak bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, terkait jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Polisi sudah mendeteksi gerakan ini sedari lama.
"Betul (ISIS)," kata Wakil Kepala Polri Komjen Budi Gunawan saat menjawab pertanyaan awak media terkait ledakan bom Sarinah berkaitan dengan ISIS di lokasi kejadian, Kamis (14/1/2016).
Budi menjelaskan, pihaknya sudah mendeteksi adanya komunikasi antara kelompok Suriah dengan kelompok Solo yang dipimpin Abu Jundi. Kelompok Solo, kata Budi, membuat persiapan dengan anak-anak sel untuk menyerang.
Menurut Budi, ledakan bom kali ini dilakukan lantaran mereka tak bisa menyerang saat malam pergantian tahun. "Karena bisa kami antisipasi, baru kali ini mereka laksanakan," sebut Budi.
Aksi mereka pun sudah terdeteksi. Sehingga, polisi bisa melumpuhkan gerakan mereka saat terjadi penyerangan.
"Terbukti hari ini bisa kita lumpuhkan, seluruhnya," tegas Budi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal menjelaskan, jumlah korban meninggal maupun luka setelah aksi terorisme di gerai kopi di Sarinah, Jakarta Pusat, bertambah. Kini, korban menjadi 24 orang.
Jumlah korban sebelumnya 17 dan kini menjadi 24 korban. Lima pelaku dan dua warga sipil meninggal. Sementara, hanya lima polisi luka-luka.
medcom.id, Jakarta: Peledak bom di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, terkait jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Polisi sudah mendeteksi gerakan ini sedari lama.
"Betul (ISIS)," kata Wakil Kepala Polri Komjen Budi Gunawan saat menjawab pertanyaan awak media terkait ledakan bom Sarinah berkaitan dengan ISIS di lokasi kejadian, Kamis (14/1/2016).
Budi menjelaskan, pihaknya sudah mendeteksi adanya komunikasi antara kelompok Suriah dengan kelompok Solo yang dipimpin Abu Jundi. Kelompok Solo, kata Budi, membuat persiapan dengan anak-anak sel untuk menyerang.
Menurut Budi, ledakan bom kali ini dilakukan lantaran mereka tak bisa menyerang saat malam pergantian tahun. "Karena bisa kami antisipasi, baru kali ini mereka laksanakan," sebut Budi.
Aksi mereka pun sudah terdeteksi. Sehingga, polisi bisa melumpuhkan gerakan mereka saat terjadi penyerangan.
"Terbukti hari ini bisa kita lumpuhkan, seluruhnya," tegas Budi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal menjelaskan, jumlah korban meninggal maupun luka setelah aksi terorisme di gerai kopi di Sarinah, Jakarta Pusat, bertambah. Kini, korban menjadi 24 orang.
Jumlah korban sebelumnya 17 dan kini menjadi 24 korban. Lima pelaku dan dua warga sipil meninggal. Sementara, hanya lima polisi luka-luka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
