Jakarta: Sebanyak 546 ribu lembar formulir C1 akan dikelola sekaligus laporannya dalam tahap penghitungan suara hasil Pemilu 2014. Agar warga masyarakat tetap dapat memantau perkembangan hasilnya yang ditampikan secara online, KPU menyiapkan server tambahan untuk mengantisipasi kemacetan akibat membludaknya pengakses.
"Kita ada server tambahan, kalau website kita berat dibuka itu soal storage saja yang penuh," terang Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah saat berbincang dengan medcom.id, Senin (7/4/2014).
KPU pada Pemilu Legislatif kali ini tak melakukan hitung cepat seperti yang dilakukan pada Pemilu 2004 dan 2009, karena UU No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif melarang untuk itu. Namun setelah pasal tersebut dibatalkan Mahkamah Konstitusi, KPU tetap memilih untuk tidak melakukan hitung cepat.
Namun KPU akan menampilkan data digital hasil penghitungan suara di seluruh TPS yang berjumlah 546 ribu TPS. Formulir C1 yang berisi hasil perolehan suara pemilu akan dipindai (scan), kemudian dikirim ke KPU dan ditampilkan secara daring (online) melalui laman resmi kpu.go.id.
Masyarakat dapat memantau perolehan suara di seluruh TPS melalui laman resmi KPU tersebut. Namun untuk hasil final penghitungan suara Pemilu Legislatif akan dilakukan KPU secara manual melalui proses rekap suara berjenjang mulai dari TPS yang dilakukan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS), kemudian rekap di tingkat kelurahan yang direkap oleh panitia pemungutan suara (PPS).
Rekap perolehan suara kemudian dilanjutkan di tingkat kecamatan oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK), kemudian lanjut pada rekap suara di tingkat KPU kabupaten kota, KPU provinsii, dan bermuara pada rekap perolehan suara nasional di KPU.
Jakarta: Sebanyak 546 ribu lembar formulir C1 akan dikelola sekaligus laporannya dalam tahap penghitungan suara hasil Pemilu 2014. Agar warga masyarakat tetap dapat memantau perkembangan hasilnya yang ditampikan secara online, KPU menyiapkan server tambahan untuk mengantisipasi kemacetan akibat membludaknya pengakses.
"Kita ada server tambahan, kalau website kita berat dibuka itu soal storage saja yang penuh," terang Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah saat berbincang dengan medcom.id, Senin (7/4/2014).
KPU pada Pemilu Legislatif kali ini tak melakukan hitung cepat seperti yang dilakukan pada Pemilu 2004 dan 2009, karena UU No 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif melarang untuk itu. Namun setelah pasal tersebut dibatalkan Mahkamah Konstitusi, KPU tetap memilih untuk tidak melakukan hitung cepat.
Namun KPU akan menampilkan data digital hasil penghitungan suara di seluruh TPS yang berjumlah 546 ribu TPS. Formulir C1 yang berisi hasil perolehan suara pemilu akan dipindai (scan), kemudian dikirim ke KPU dan ditampilkan secara daring (online) melalui laman resmi kpu.go.id.
Masyarakat dapat memantau perolehan suara di seluruh TPS melalui laman resmi KPU tersebut. Namun untuk hasil final penghitungan suara Pemilu Legislatif akan dilakukan KPU secara manual melalui proses rekap suara berjenjang mulai dari TPS yang dilakukan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS), kemudian rekap di tingkat kelurahan yang direkap oleh panitia pemungutan suara (PPS).
Rekap perolehan suara kemudian dilanjutkan di tingkat kecamatan oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK), kemudian lanjut pada rekap suara di tingkat KPU kabupaten kota, KPU provinsii, dan bermuara pada rekap perolehan suara nasional di KPU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)
