medcom.id, Jakarta: Perkembangan perekonomian global tahun 2014 diperkirakan tumbuh lebih baik. Peneliti Madya pada Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Yoopi Abimanyu mengatakan, pertumbuhan ekonomi dunia yang membaik dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang mulai mendekati 3 persen.
Selain itu, perbaikan kondisi perekonomian global juga didorong berakhirnya perseteruan politik AS dalam anggaran negara. Ini dinilai mendorong normalisasi kebijakan. Di sisi lain, pengangguran dan sektor industri Eropa masih belum pulih signifikan. Beberapa negara mulai dapat menekan defisit anggaran.
Yoopi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Rusia diperkirakan akan mengalami perlambatan karena sanksi internasional. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga diperkirakan masih akan mengalami perlambatan pada tahun ini.
“Ekonomi global masih menghadapi risiko pelemahan di 2014 walau diperkirakan lebih baik dari 2013,” jelas Yoopi dalam rilis yang diterima metrotvnews.com, Jumat (23/5/2014).
Sejak awal tahun 2014, jelas Yoopi, rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Egek Indonesia mengalami penguatan yang cukup baik di antara negara-negara lain di kawasan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga jauh lebih stabil dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Ini didukung beberapa faktor penunjang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, antara lain jumlah populasi yang besar, sumber daya alam berlimpah, kinerja makro ekonomi yang stabil dan kuat, dan pengelolaan fiskal yang prudent.
medcom.id, Jakarta: Perkembangan perekonomian global tahun 2014 diperkirakan tumbuh lebih baik. Peneliti Madya pada Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Yoopi Abimanyu mengatakan, pertumbuhan ekonomi dunia yang membaik dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang mulai mendekati 3 persen.
Selain itu, perbaikan kondisi perekonomian global juga didorong berakhirnya perseteruan politik AS dalam anggaran negara. Ini dinilai mendorong normalisasi kebijakan. Di sisi lain, pengangguran dan sektor industri Eropa masih belum pulih signifikan. Beberapa negara mulai dapat menekan defisit anggaran.
Yoopi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Rusia diperkirakan akan mengalami perlambatan karena sanksi internasional. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok juga diperkirakan masih akan mengalami perlambatan pada tahun ini.
“Ekonomi global masih menghadapi risiko pelemahan di 2014 walau diperkirakan lebih baik dari 2013,” jelas Yoopi dalam rilis yang diterima metrotvnews.com, Jumat (23/5/2014).
Sejak awal tahun 2014, jelas Yoopi, rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Egek Indonesia mengalami penguatan yang cukup baik di antara negara-negara lain di kawasan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga jauh lebih stabil dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya.
Ini didukung beberapa faktor penunjang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, antara lain jumlah populasi yang besar, sumber daya alam berlimpah, kinerja makro ekonomi yang stabil dan kuat, dan pengelolaan fiskal yang prudent.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DOR)
