Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta proses evakuasi gerbong kereta rel listrik (KRL) KA 1722 rute Jatinegara-Bogor yang anjlok rampung malam ini. Sehingga, KRL rute Jakarta-Bogor bisa segera kembali melayani masyarakat.
"Kita harapkan malam ini selesai dan besok beroperasi kembali," ujar Budi di Bogor, seperti dilansir dari Antara, Minggu, 10 Maret 2019.
Crane yang digunakan untuk mengevakuasi gerobong tersebut telah dalam perjalanan dari Bandung sejak pukul 12.27 WIB. Alat itu diyakini dapat memperlancar proses evakuasi.
“Hari ini kita mengalami satu musibah anjloknya KRL. Saya meminta maaf atas kejadian ini. Namun demikian, kami informasikan bahwa pelayanan KRL dari Jatinegara sampai Stasiun Cilebut masih ada,” jelas Budi.
Masyarakat yang hendak pulang ke Bogor masih bisa menggunakan KRL hingga Stasiun Cilebut. “Kemudian bisa melanjutkan dengan menggunakan angkutan umum (lainnya),” kata Budi.
Setelah meninjau lokasi anjlok KRL relasi Jatinegara-Bogor, Budi menemui penumpang yang tengah dirawat Rumah Sakit Salak. Total ada sembilan penumpang yang mendapat perawatan di rumah sakit tersebut.
“Tadi saya bicara dengan Dokter Sarah (Dokter RS Salak). Ada sembilan orang yang sudah ditangani. Dari sembilan orang itu, dua orang dirujuk ke rumah sakit lain untuk melakukan ct scan. Dokter Sarah menyampaikan tidak ada luka yang parah, bahkan sudah ada yang pulang,” ungkap Budi.
Budi sedianya hendak mengunjungi masinis yang juga dirawat di rumah sakit tersebut. Namun, masinis itu belum bisa diajak berbicara.
“Semoga semua penumpang yang mengalami luka-luka bisa recovery dengan cepat,” harapnya.
Budi menyampaikan biaya perawatan penumpang akan ditanggung sepenuhnya oleh PT KAI dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Hingga saat ini penyebab anjloknya KRL masih dalam tahap identifikasi. Dia pun belum dapat menyampaikan kepastian penyebabnya.
Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta proses evakuasi gerbong kereta rel listrik (KRL) KA 1722 rute Jatinegara-Bogor yang anjlok rampung malam ini. Sehingga, KRL rute Jakarta-Bogor bisa segera kembali melayani masyarakat.
"Kita harapkan malam ini selesai dan besok beroperasi kembali," ujar Budi di Bogor, seperti dilansir dari
Antara, Minggu, 10 Maret 2019.
Crane yang digunakan untuk mengevakuasi gerobong tersebut telah dalam perjalanan dari Bandung sejak pukul 12.27 WIB. Alat itu diyakini dapat memperlancar proses evakuasi.
“Hari ini kita mengalami satu musibah anjloknya KRL. Saya meminta maaf atas kejadian ini. Namun demikian, kami informasikan bahwa pelayanan KRL dari Jatinegara sampai Stasiun Cilebut masih ada,” jelas Budi.
Masyarakat yang hendak pulang ke Bogor masih bisa menggunakan KRL hingga Stasiun Cilebut. “Kemudian bisa melanjutkan dengan menggunakan angkutan umum (lainnya),” kata Budi.
Setelah meninjau lokasi anjlok KRL relasi Jatinegara-Bogor, Budi menemui penumpang yang tengah dirawat Rumah Sakit Salak. Total ada sembilan penumpang yang mendapat perawatan di rumah sakit tersebut.
“Tadi saya bicara dengan Dokter Sarah (Dokter RS Salak). Ada sembilan orang yang sudah ditangani. Dari sembilan orang itu, dua orang dirujuk ke rumah sakit lain untuk melakukan ct scan. Dokter Sarah menyampaikan tidak ada luka yang parah, bahkan sudah ada yang pulang,” ungkap Budi.
Budi sedianya hendak mengunjungi masinis yang juga dirawat di rumah sakit tersebut. Namun, masinis itu belum bisa diajak berbicara.
“Semoga semua penumpang yang mengalami luka-luka bisa recovery dengan cepat,” harapnya.
Budi menyampaikan biaya perawatan penumpang akan ditanggung sepenuhnya oleh PT KAI dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Hingga saat ini penyebab anjloknya KRL masih dalam tahap identifikasi. Dia pun belum dapat menyampaikan kepastian penyebabnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
