medcom.id, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal menyiapkan tim khusus untuk membahas proses transisi ekonomi politik dari pemerintahannya ke presiden terpilih hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Pemerintah bakal secara aktif menghubungi tim yang dibentuk presiden terpilih untuk membahas persoalan ke depan.
"Di dalamnya juga bakal dibahas proses RAPBN 2015 yang bakal dimajukan pemerintah," katanya saat membuka Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Senin (4/8/2014).
Namun demikian, tambah SBY, tim ini baru bisa bekerja dengan tim bentukan presiden terpilih begitu Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan hasil sengketa Pilpres 2014. "Sabar dulu (proses transisinya), sampai MK memutuskan apa yang diadukan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa," uarnya.
SBY mengaku sangat sepakat dengan ide pengalihan kekuasan dari presiden lama ke presiden baru tersebut. Apalagi, tambahnya, beberapa bulan lalu pihaknya juga sudah menggulirkan isu tersebut demi memudahkan pemerintahan mendatang.
"Itu penting, agar tidak terjadi isu politik baru. Apalagi pemerintah sekarang juga mempunyai tanggung jawab menyiapkan RAPBN 2015. Jadi komunikasi awal harus segera dilakukan," tegasnya.
medcom.id, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal menyiapkan tim khusus untuk membahas proses transisi ekonomi politik dari pemerintahannya ke presiden terpilih hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Pemerintah bakal secara aktif menghubungi tim yang dibentuk presiden terpilih untuk membahas persoalan ke depan.
"Di dalamnya juga bakal dibahas proses RAPBN 2015 yang bakal dimajukan pemerintah," katanya saat membuka Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Senin (4/8/2014).
Namun demikian, tambah SBY, tim ini baru bisa bekerja dengan tim bentukan presiden terpilih begitu Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan hasil sengketa Pilpres 2014. "Sabar dulu (proses transisinya), sampai MK memutuskan apa yang diadukan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa," uarnya.
SBY mengaku sangat sepakat dengan ide pengalihan kekuasan dari presiden lama ke presiden baru tersebut. Apalagi, tambahnya, beberapa bulan lalu pihaknya juga sudah menggulirkan isu tersebut demi memudahkan pemerintahan mendatang.
"Itu penting, agar tidak terjadi isu politik baru. Apalagi pemerintah sekarang juga mempunyai tanggung jawab menyiapkan RAPBN 2015. Jadi komunikasi awal harus segera dilakukan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HNR)
