medcom.id, Tangerang: Almarhum Sugeng Sukarsono dikenal aktif di lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Heligenia, Pamulang Indah, Pamulang, Tanggerang. Padahal, Sugeng tergolong warga baru di sana.
Dalbini, ketua RT setempat, mengatakan, Sugeng baru tiga tahun tinggal di Jalan Heligenia. "Almarhum pendiam, tapi pekerja keras," kata Dalbini kepada Metrotvnews.com, Jumat (8/5/2015).
Menurut Dalbini, Sugeng aktif dalam segala kegiatan di Masjid Jami Darussalam. Dia nyaris tak pernah milihat Sugeng absen salat Subuh berjamaah.
"Almarhum rajin ke masjid. Kita sering salat berjamaah," tutur Dalbini.
Dalbini mengaku sedih Sugeng pergi untuk selama-lamanya. Dia berdoa tetangganya itu mendapat tempat baik di sisi Allah.
"Kami sangat kehilangan. Kita semua berbelasungkawa. Semoga diterima amal ibadahnya," harap Dalbini.
Eko, tetangga Sugeng, mengamini penilaian Dalbini terhadap Sugeng. "Dia orangnya baik sekali. Rajin ke masjid dan bantu-bantu warga sini juga," tutur Eko.
Sugeng mengembuskan napas terakhir akibat luka bakar hingga 98 persen. Luka didapat setelah pesawat yang dia kendalikan jatuh dan terbakar di hanggar II Bandara Pondok Cabe, Kamis 7 Mei, pukul 11.50 WIB.
medcom.id, Tangerang: Almarhum Sugeng Sukarsono dikenal aktif di lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Heligenia, Pamulang Indah, Pamulang, Tanggerang. Padahal, Sugeng tergolong warga baru di sana.
Dalbini, ketua RT setempat, mengatakan, Sugeng baru tiga tahun tinggal di Jalan Heligenia. "Almarhum pendiam, tapi pekerja keras," kata Dalbini kepada
Metrotvnews.com, Jumat (8/5/2015).
Menurut Dalbini, Sugeng aktif dalam segala kegiatan di Masjid Jami Darussalam. Dia nyaris tak pernah milihat Sugeng absen salat Subuh berjamaah.
"Almarhum rajin ke masjid. Kita sering salat berjamaah," tutur Dalbini.
Dalbini mengaku sedih Sugeng pergi untuk selama-lamanya. Dia berdoa tetangganya itu mendapat tempat baik di sisi Allah.
"Kami sangat kehilangan. Kita semua berbelasungkawa. Semoga diterima amal ibadahnya," harap Dalbini.
Eko, tetangga Sugeng, mengamini penilaian Dalbini terhadap Sugeng. "Dia orangnya baik sekali. Rajin ke masjid dan bantu-bantu warga sini juga," tutur Eko.
Sugeng mengembuskan napas terakhir akibat luka bakar hingga 98 persen. Luka didapat setelah pesawat yang dia kendalikan jatuh dan terbakar di hanggar II Bandara Pondok Cabe, Kamis 7 Mei, pukul 11.50 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)
