medcom.id, Jakarta: RS PGI Cikini tak mempersiapkan kamar duka untuk jenazah Michael Titus Igweh, salah satu terpidana mati yang dieksekusi di Nusakambangan, dini hari tadi. Wakil Kepala Rumah Duka RS PGI Cikini, Beltsazar Obaja mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi soal itu.
"Belum ada persiapan karena belum ada informasi," kata Barza di RS PGI Cikini, Beltsazar, Jumat (29/7/2016).
Menurut Beltsazar, pihaknya sempat didatangi utusan Kementerian Luar Negeri dan Kejaksaan Agung, untuk mengecek kesiapan rumah sakit. Tapi, hingga kini tak ada pemesanan kamar duka untuk jenazah Titus yang dikabarkan sudah diberangkatkan dari Nusakambangan sekira pukul 04.30 WIB itu,
"Saya jawab belum ada booking atau informasi," ucap Beltsazar.
Barza mengaku sudah sejak sepekan lalu menunggu kabar soal ini. Sayangnya, hingga pagi ini, ia masih belum mendapat kabar maupun kepastian.
Pantauan Metrotvnews.com, rumah sakit tampak lengang. Tidak ada pengamanan khusus di lingkungan rumah sakit.
Sementara itu, salah satu satpam RS Cikini, Edy Junaedy mengatakan, pihak keamanan rumah sakit sudah tahu soal rencana kedatangan jenazah warga negara Nigeria itu. Pihak keamanan sudah melakukan briefing pukul 07.00 WIB. Namun, rumah sakit hanya melakukan pengamanan biasa.
"Pengamanan khusus mungkin dari luar," kata Edy.
Pelaksanaan eksekusi mati jilid III sudah dilakukan di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat 29 juli dini hari sekira pukul 00.50 WIB. Dari 14 terpidana mati, ada empat orang yang sudah dieksekusi.
Empat terpidana itu antara lain, Freddy Budiman asal Indonesia, Michael Titus Igweh dan Humphrey Ejike alias Doctor asal Nigeria, serta Seck Osmane asal Senegal.
medcom.id, Jakarta: RS PGI Cikini tak mempersiapkan kamar duka untuk jenazah Michael Titus Igweh, salah satu terpidana mati yang dieksekusi di Nusakambangan, dini hari tadi. Wakil Kepala Rumah Duka RS PGI Cikini, Beltsazar Obaja mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi soal itu.
"Belum ada persiapan karena belum ada informasi," kata Barza di RS PGI Cikini, Beltsazar, Jumat (29/7/2016).
Menurut Beltsazar, pihaknya sempat didatangi utusan Kementerian Luar Negeri dan Kejaksaan Agung, untuk mengecek kesiapan rumah sakit. Tapi, hingga kini tak ada pemesanan kamar duka untuk jenazah Titus yang dikabarkan sudah diberangkatkan dari Nusakambangan sekira pukul 04.30 WIB itu,
"Saya jawab belum ada booking atau informasi," ucap Beltsazar.
Barza mengaku sudah sejak sepekan lalu menunggu kabar soal ini. Sayangnya, hingga pagi ini, ia masih belum mendapat kabar maupun kepastian.
Pantauan
Metrotvnews.com, rumah sakit tampak lengang. Tidak ada pengamanan khusus di lingkungan rumah sakit.
Sementara itu, salah satu satpam RS Cikini, Edy Junaedy mengatakan, pihak keamanan rumah sakit sudah tahu soal rencana kedatangan jenazah warga negara Nigeria itu. Pihak keamanan sudah melakukan briefing pukul 07.00 WIB. Namun, rumah sakit hanya melakukan pengamanan biasa.
"Pengamanan khusus mungkin dari luar," kata Edy.
Pelaksanaan eksekusi mati jilid III sudah dilakukan di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat 29 juli dini hari sekira pukul 00.50 WIB. Dari 14 terpidana mati, ada empat orang yang sudah dieksekusi.
Empat terpidana itu antara lain, Freddy Budiman asal Indonesia, Michael Titus Igweh dan Humphrey Ejike alias Doctor asal Nigeria, serta Seck Osmane asal Senegal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
