Ilustrasi obat covid-19. Medcom.id
Ilustrasi obat covid-19. Medcom.id

Pembelian Molnupiravir Disarankan Tunggu Hasil Uji Klinik Tahap 3

Faustinus Nua • 10 November 2021 14:29
Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan membeli 1 juta tablet obat covid-19 Molnupiravir buatan perusahaan Amerika Serikat, Merck. Obat yang disebut ampuh mengalahkan covid-19 itu disiapkan untuk mengantisipasi gelombang ketiga covid-19 di Tanah Air.
 
"Sampai sekarang belum ada izin itu, kalau pemerintah mau merencanakan (membeli) itu masih dalam bentuk rencana biasanya obatnya harus terbukti bermanfaat dan itu diamati dipegang oleh Badan POM. Jadi kita tunggu saja," kata Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Zubairi Djoerban, kepada Media Indonesia, Rabu, 10 November 2021.
 
Sejumlah penelitian membuktikan obat ampuh dan telah mendapatkan izin di beberapa negara. Namun, tahapan uji klinik fase 3 pada Molnupiravir berarti obat belum selesai tahap uji klinik dan pembuktian ilmiah sesuai standar internasional. IDI meminta pemerintah bersabar dan menunggu hasil uji klinik tahap 3.

Proses izin penggunaan darurat (EUA) di Tanah Air harus memenuhin syarat Badan POM yang ketat. Zubairi mengaku telah mempelajari data-data penelitian terkait obat tersebut. Mulai dari uji klinik tahap 1 dan tahap 2, Molnupiravir menunjukkan progres yang baik.
 
Baca: Pemerintah Amankan Molnupiravir Sebelum Nataru
 
Namun, bukti ilmiah tidak bisa direkayasa atau dilewati begitu saja. Molnupiravir belum selesai dan perlu menunggu hasil uji klinik final agar bisa mendapat izin dari Badan POM.
 
"Biasanya Badan POM tegas di situ, yang lalu-lalu juga jelas sekali, mereka baru akan mengeluarkan izin setelah bukti ilmiahnya kuat. Maksudnya setelah uji klinik tahap 3 ataupun interim report atau laporan pendahuluan tahap 3 sudah ada dipublikasi," tutur dia.
 
Sementara itu, dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Erlina Burhan menegaskan pemerintah perlu menunggu hasil uji klinik Molnupiravir. Tahapan uji klinik masih dilakukan.
 
"Paling aman tentu kita menunggu obat tersebut minimal sudah mendapat EUA. Saya dengar Molnupiravir sudah selesai uji klinisnya di luar negeri," tutur dia.
 
Pil antivirus Molnupiravir diklaim mampu mengurangi separuh risiko kematian atau rawat inap akibat covid-19. Molnupiravir juga telah mendapatkan persetujuan Inggris sebagai obat covid-19 pertama yang bisa diminum.
 
Persetujuan Inggris dikeluarkan pada Kamis, 4 November 2021. Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui dan menggunakan Molnupiravir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan