Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun bendungan di hulu Sungai Pinoh, Kalimantan Barat (Kalbar). Infrastruktur ini bakal menjadi solusi jangka panjang penanganan banjir di Kabupaten Sintang, Kalbar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pada 2022, survei, investigasi, dan desain (SID) akan dimulai. Pembangunan bendungan direncanakan berlangsung pada 2023.
"Mungkin dua bulan ini kita akan cari lokasi," ujar Basuki Hadimuljono saat ditemui di Persemaian Modern Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 19 November 2021.
Selain membangun bendungan, pemerintah akan mengeruk dan merehabilitasi danau-danau di Kalbar. Berdasarkan data Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR, ada lebih dari 50 danau di sepanjang Sungai Kapuas, Kalbar.
Baca: Angin Kencang Terjang Korban Banjir di Kapuas Hulu, Kalbar
"Kita akan hitung kapasitas tampung danau-danau alami tersebut untuk direhabilitasi. Pada tahun ini, kita sudah lakukan pengerukan tiga danau dan dilanjutkan dengan tujuh danau pada 2022. Sisanya dilanjutkan pada 2023," jelas Menteri Basuki.
Untuk jangka pendek, Kementerian PUPR akan memasang geobag di area terdampak banjir besar di Sintang. BWS Kalimantan I dan PT Wijaya Karya diperintahkan segera bergerak karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari 2022.
Basuki menjelaskan banjir di Sintang dan beberapa kabupaten di Kalimantan Barat karena curah hujan tinggi, sedangkan daerah tangkapan air (catchment area) di hulu Sungai Kapuas dan Melawi sudah banyak berkurang. Alhasil, sungai-sungai meluap terutama di titik pertemuan dengan wilayah padat penduduk.
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun bendungan di hulu Sungai Pinoh,
Kalimantan Barat (Kalbar). Infrastruktur ini bakal menjadi solusi jangka panjang penanganan
banjir di Kabupaten Sintang, Kalbar.
Menteri
PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pada 2022, survei, investigasi, dan desain (SID) akan dimulai. Pembangunan bendungan direncanakan berlangsung pada 2023.
"Mungkin dua bulan ini kita akan cari lokasi," ujar Basuki Hadimuljono saat ditemui di Persemaian Modern Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 19 November 2021.
Selain membangun bendungan, pemerintah akan mengeruk dan merehabilitasi danau-danau di Kalbar. Berdasarkan data Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan I Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR, ada lebih dari 50 danau di sepanjang Sungai Kapuas, Kalbar.
Baca:
Angin Kencang Terjang Korban Banjir di Kapuas Hulu, Kalbar
"Kita akan hitung kapasitas tampung danau-danau alami tersebut untuk direhabilitasi. Pada tahun ini, kita sudah lakukan pengerukan tiga danau dan dilanjutkan dengan tujuh danau pada 2022. Sisanya dilanjutkan pada 2023," jelas Menteri Basuki.
Untuk jangka pendek, Kementerian PUPR akan memasang geobag di area terdampak banjir besar di Sintang. BWS Kalimantan I dan PT Wijaya Karya diperintahkan segera bergerak karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari 2022.
Basuki menjelaskan banjir di Sintang dan beberapa kabupaten di Kalimantan Barat karena curah hujan tinggi, sedangkan daerah tangkapan air (catchment area) di hulu Sungai Kapuas dan Melawi sudah banyak berkurang. Alhasil, sungai-sungai meluap terutama di titik pertemuan dengan wilayah padat penduduk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
