Jakarta: Seorang penumpang bernama Dewi Mustika Rini diturunkan secara paksa oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat. Ia diturunkan karena dianggap mengganggu perjalanan kereta bahkan tak segan mengaku sebagai teman teroris.
Ia tercatat bertolak dari Stasiun Solo tujuan Statiun Pasar Senen Jakarta pada Sabtu, 26 Mei 2018. Perjalanannya kemudian dihentikan di kawasan Cirebon lantaran menantang polisi khusus kereta api (polsuska) setelah dipindah gerbong.
"Kapasitas kami hanya bisa menurunkan penumpang saja akibat penumpang tersebut sudah dianggap mengganggu kenyamanan pengguna jasa kereta api lainnya," tutur Manajer Humas Daop 3 Cirebon Krisbiyantoro dilansir Antara, Minggu, 27 Mei 2018.
Kejadian tersebut menjadi viral di media sosial lantaran aksinya yang disebar dalam tayangan video. Meskipun mengaku teman teroris, kata Kris, pihak PT KAI hanya melakukan prosedur penurunan penumpang.
"Dari pihak KAI memang tidak melakukan pemeriksaan lebih mendalam. Setelah orang tersebut di dalam kereta api Jayakarta Premium melakukan ulah yang sekiranya mengganggu penumpang lain," tuturnya.
Pihak PT KAI kemudian mendapati aksi serupa yang kembali dilakukan Dewi pada kesokan harinya. Dalam perjalanan kereta dari Cirebon, Dewi kemudian mesti diusir di Stasiun Jatinegara.
Vice President Public Relation PT KAI Agus Komarudin menuturkan pihanya belum melakukan tindakan dengan melaporakan insiden itu kepada pihak kepolisian. Aksi penumpang tersebut diduga dilakukan lantaran faktor ganguan kejiwaan.
"Sepertinya dia orang stres yang gangguan jiwa," ucapnya.
Jakarta: Seorang penumpang bernama Dewi Mustika Rini diturunkan secara paksa oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat. Ia diturunkan karena dianggap mengganggu perjalanan kereta bahkan tak segan mengaku sebagai teman teroris.
Ia tercatat bertolak dari Stasiun Solo tujuan Statiun Pasar Senen Jakarta pada Sabtu, 26 Mei 2018. Perjalanannya kemudian dihentikan di kawasan Cirebon lantaran menantang polisi khusus kereta api (polsuska) setelah dipindah gerbong.
"Kapasitas kami hanya bisa menurunkan penumpang saja akibat penumpang tersebut sudah dianggap mengganggu kenyamanan pengguna jasa kereta api lainnya," tutur Manajer Humas Daop 3 Cirebon Krisbiyantoro dilansir Antara, Minggu, 27 Mei 2018.
Kejadian tersebut menjadi viral di media sosial lantaran aksinya yang disebar dalam tayangan video. Meskipun mengaku teman teroris, kata Kris, pihak PT KAI hanya melakukan prosedur penurunan penumpang.
"Dari pihak KAI memang tidak melakukan pemeriksaan lebih mendalam. Setelah orang tersebut di dalam kereta api Jayakarta Premium melakukan ulah yang sekiranya mengganggu penumpang lain," tuturnya.
Pihak PT KAI kemudian mendapati aksi serupa yang kembali dilakukan Dewi pada kesokan harinya. Dalam perjalanan kereta dari Cirebon, Dewi kemudian mesti diusir di Stasiun Jatinegara.
Vice President Public Relation PT KAI Agus Komarudin menuturkan pihanya belum melakukan tindakan dengan melaporakan insiden itu kepada pihak kepolisian. Aksi penumpang tersebut diduga dilakukan lantaran faktor ganguan kejiwaan.
"Sepertinya dia orang stres yang gangguan jiwa," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)
