medcom.id, Jakarta: Niat baik untuk berbagi dengan sesama bisa berupa apa saja. Seperti yang dilakukan para guru di SMAN 1 Sidomulyo, Lampung Selatan, yang menyisihkan 2,5 persen penghasilannya dari mengajar untuk membantu para siswa kurang mampu.
"Banyak siswa kami yang kategorinya miskin tak mendapat bantuan. Kami para guru sepakat, berinisiatif menyisihkan dan mengumpulkan dana 2,5 persen dari gaji," ungkap salah satu guru Edi Sasono dalam Newsline, Rabu 2 Agustus 2017.
Edi mengatakan bantuan dana ini sifatnya bergulir. Jumlah pemberian kepada anak didik akan berbeda setiap periodenya. Edi memprediksi sudah ratusan juta rupiah yang Ia dan guru-guru lain sumbangkan untuk siswa-siswa kurang mampu. Niat untuk berbagi timbul ketika melihat semangat para siswa untuk mengenyam pendidikan begitu tinggi meskipun banyak keterbatasan.
"Ke depan Kami akan mengajak anak-anak alumni terutama yang sudah berpenghasilan untuk mengumpulkan dananya disini untuk membantu adik-adiknya yang kurang mampu," jelas Edi.
Sementara itu Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Nahar mengatakan dari 27,77 juta penduduk kategori miskin sebagian diantaranya sudah tersisir. Sebab sebelumnya sempat menerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Hanya memang problemnya, anak-anak penerima PKH itu belum bisa sekolah lantaran belum memenuhi syarat. Kalau seandainya ada pendampingan hingga kemudian anak tersebut bisa sekolah, bisa kemudian diperbarui lagi menjadi penerima keluarga harapan.
"Sekarang mari kita semua memastikan bahwa setiap warga negara yang masuk kategori penduduk miskin itu terdata. Sehingga kemudian bisa masuk lagi menjadi penerima PKH," jelasnya.
medcom.id, Jakarta: Niat baik untuk berbagi dengan sesama bisa berupa apa saja. Seperti yang dilakukan para guru di SMAN 1 Sidomulyo, Lampung Selatan, yang menyisihkan 2,5 persen penghasilannya dari mengajar untuk membantu para siswa kurang mampu.
"Banyak siswa kami yang kategorinya miskin tak mendapat bantuan. Kami para guru sepakat, berinisiatif menyisihkan dan mengumpulkan dana 2,5 persen dari gaji," ungkap salah satu guru Edi Sasono dalam
Newsline, Rabu 2 Agustus 2017.
Edi mengatakan bantuan dana ini sifatnya bergulir. Jumlah pemberian kepada anak didik akan berbeda setiap periodenya. Edi memprediksi sudah ratusan juta rupiah yang Ia dan guru-guru lain sumbangkan untuk siswa-siswa kurang mampu. Niat untuk berbagi timbul ketika melihat semangat para siswa untuk mengenyam pendidikan begitu tinggi meskipun banyak keterbatasan.
"Ke depan Kami akan mengajak anak-anak alumni terutama yang sudah berpenghasilan untuk mengumpulkan dananya disini untuk membantu adik-adiknya yang kurang mampu," jelas Edi.
Sementara itu Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Nahar mengatakan dari 27,77 juta penduduk kategori miskin sebagian diantaranya sudah tersisir. Sebab sebelumnya sempat menerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Hanya memang problemnya, anak-anak penerima PKH itu belum bisa sekolah lantaran belum memenuhi syarat. Kalau seandainya ada pendampingan hingga kemudian anak tersebut bisa sekolah, bisa kemudian diperbarui lagi menjadi penerima keluarga harapan.
"Sekarang mari kita semua memastikan bahwa setiap warga negara yang masuk kategori penduduk miskin itu terdata. Sehingga kemudian bisa masuk lagi menjadi penerima PKH," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
