medcom.id, Jakarta: Kyai Haji Hasyim Muzadi pernah diminta Amerika Serikat untuk menjelaskan bagaimana Islam bisa menjadi agama mayoritas di Indonesia dan tidak pernah ada konflik atas nama agama di negara tersebut.
Dengan terbuka, KH Hasyim Muzadi mengemukakan bahwa Islam bukan hanya sekedar agama atau kepercayaan, namun juga sebagai simbol dan asal dari perdamaian.
"Beliau menyampaikan Islam itu tak seperti yang dipersepsikan oleh barat. Islam di Indonesia itu Islam yang damai bahkan sumber dari Islam itu sendiri kedamaian," ungkap jurnalis senior Abdul Kohar, dalam Newsline, Kamis 16 Maret 2017.
Kohar mengatakan, dalam kesempatan itu Hasyim Muzadi mengutip isi Piagam Madinah yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7. Piagam yang merupakan puncak dari segala toleransi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.
Dalam piagam itu Nabi Muhammad begitu menjunjung tinggi toleransi, tak memandang orang dari suku, warna kulit, bahkan kepercayaan yang saat itu dianut, Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Semua orang diperlakukan dengan adil di bawah Piagam Madinah yang kemudian ia ajarkan untuk membuka mata dunia barat bahwa Islam merupakan agama yang damai.
"Kalau sekarang ada orang melakukan hal sebaliknya, kata Kyai Hasyim Muzadi, maka dia telah menginjak-injak, mengkhianati Piagam Madina," katanya.
Ketika menjadi Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) pun Hasyim Muzadi menjelaskan bahwa konflik agama yang selama ini terjadi, sebenarnya bukanlah konflik agama. Melainkan konflik lain yang mengatasnamakan agama.
"Bukan agama sebagai pemantik terjadinya konflik tapi sebetulnya hal-hal di luar yang menunggangi agama untuk kepentingan sempit. Maka terjadilah konflik-konflik yang sekarang kita saksikan," katanya.
medcom.id, Jakarta: Kyai Haji Hasyim Muzadi pernah diminta Amerika Serikat untuk menjelaskan bagaimana Islam bisa menjadi agama mayoritas di Indonesia dan tidak pernah ada konflik atas nama agama di negara tersebut.
Dengan terbuka, KH Hasyim Muzadi mengemukakan bahwa Islam bukan hanya sekedar agama atau kepercayaan, namun juga sebagai simbol dan asal dari perdamaian.
"Beliau menyampaikan Islam itu tak seperti yang dipersepsikan oleh barat. Islam di Indonesia itu Islam yang damai bahkan sumber dari Islam itu sendiri kedamaian," ungkap jurnalis senior Abdul Kohar, dalam
Newsline, Kamis 16 Maret 2017.
Kohar mengatakan, dalam kesempatan itu Hasyim Muzadi mengutip isi Piagam Madinah yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7. Piagam yang merupakan puncak dari segala toleransi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.
Dalam piagam itu Nabi Muhammad begitu menjunjung tinggi toleransi, tak memandang orang dari suku, warna kulit, bahkan kepercayaan yang saat itu dianut, Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Semua orang diperlakukan dengan adil di bawah Piagam Madinah yang kemudian ia ajarkan untuk membuka mata dunia barat bahwa Islam merupakan agama yang damai.
"Kalau sekarang ada orang melakukan hal sebaliknya, kata Kyai Hasyim Muzadi, maka dia telah menginjak-injak, mengkhianati Piagam Madina," katanya.
Ketika menjadi Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) pun Hasyim Muzadi menjelaskan bahwa konflik agama yang selama ini terjadi, sebenarnya bukanlah konflik agama. Melainkan konflik lain yang mengatasnamakan agama.
"Bukan agama sebagai pemantik terjadinya konflik tapi sebetulnya hal-hal di luar yang menunggangi agama untuk kepentingan sempit. Maka terjadilah konflik-konflik yang sekarang kita saksikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
