Jakarta: Partai Golkar memenuhi undangan delegasi dari partai di Tiongkok. Selain mempererat hubungan antarpartai, kunjungan tersebut membahas sejumlah kerja sama yang diharapkan berdampak baik terhadap Indonesia.
"Kami juga membicarakan kerjasama antara Indonesia dengan Tiongkok dalam mencapai target-target lainnya yaitu adalah untuk mendorong percepatan transfer teknologi atau juga terus menambah investasi dari Tiongkok ke Indonesia," kata Ketua DPP Golkar Dave Laksono melalui keterangan tertulis, Selasam 30 Juli 2024.
Pertemuan tak hanya dilakukan dengan partai di Tiongkok. Daver bersama rombongan yang terdiri dari Gavriel Novanto, ?Ahmad Labib, Tovan Maulana dan Yonathan Baskoro, juga bertemu Kementeria Luar Negeri (Kemenlu) Tiongkok.
Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu mengatakan pertemuan tersebut bakal menjadi landasan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Serta, peningkatan teknologi menuju Indonesia Emas 2045.
"Saya berharap pertemuan ini tentunya selain akan mempererat hubungan Indoneaia-Tiongkok, adanya percepatan transfer teknologi dan kerjasama untuk baik di sektor investasi ataupun dalam sektor-sektor lainnya untuk kemajuan bangsa Indoneaia,"
Pertemuan itu juga membahas soal potensi kerja sama energi baru terbarukan dan pengembangan kendaraan listrik atau electrical vehicels (EV). Kedua belah pihak juga membahas pemanfaatan sumber daya alam yang tepat.
"Sehingga tidak merusak alam secara luas akan, tapi justru menjaga biodiversity Indonesia," ungkap dia.
Anggota Komisi I DPR itu menyampaikan pihaknya juga menyinggung soal program-program presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 2024 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). Pemerintah Tiongkok disebut mendukung sejumlah program unggulan Prabowo-Gibran.
"Dengan membantu menyiapkan hulu ke hilir, dari mulai peningkatan produksi pangan hingga teknologi dalam mendukung distribusi dan penyiapan pangan-pangannya," ujar dia.
Kunjungan dilakukan 22-29 Juli 2024. Rombongan diajak mengunjungi Beijing, Chongging dan Shanghai.
Jakarta:
Partai Golkar memenuhi undangan delegasi dari partai di Tiongkok. Selain mempererat hubungan antarpartai, kunjungan tersebut membahas sejumlah kerja sama yang diharapkan berdampak baik terhadap Indonesia.
"Kami juga membicarakan kerjasama antara Indonesia dengan Tiongkok dalam mencapai target-target lainnya yaitu adalah untuk mendorong percepatan transfer teknologi atau juga terus menambah investasi dari Tiongkok ke Indonesia," kata Ketua DPP
Golkar Dave Laksono melalui keterangan tertulis, Selasam 30 Juli 2024.
Pertemuan tak hanya dilakukan dengan partai di Tiongkok. Daver bersama rombongan yang terdiri dari Gavriel Novanto, ?Ahmad Labib, Tovan Maulana dan Yonathan Baskoro, juga bertemu Kementeria Luar Negeri (Kemenlu)
Tiongkok.
Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu mengatakan pertemuan tersebut bakal menjadi landasan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Serta, peningkatan teknologi menuju Indonesia Emas 2045.
"Saya berharap pertemuan ini tentunya selain akan mempererat hubungan Indoneaia-Tiongkok, adanya percepatan transfer teknologi dan kerjasama untuk baik di sektor investasi ataupun dalam sektor-sektor lainnya untuk kemajuan bangsa Indoneaia,"
Pertemuan itu juga membahas soal potensi kerja sama energi baru terbarukan dan pengembangan
kendaraan listrik atau
electrical vehicels (EV). Kedua belah pihak juga membahas pemanfaatan sumber daya alam yang tepat.
"Sehingga tidak merusak alam secara luas akan, tapi justru menjaga biodiversity Indonesia," ungkap dia.
Anggota Komisi I DPR itu menyampaikan pihaknya juga menyinggung soal program-program presiden dan wakil presiden terpilih Pemilu 2024 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran). Pemerintah Tiongkok disebut mendukung sejumlah program unggulan Prabowo-Gibran.
"Dengan membantu menyiapkan hulu ke hilir, dari mulai peningkatan produksi pangan hingga teknologi dalam mendukung distribusi dan penyiapan pangan-pangannya," ujar dia.
Kunjungan dilakukan 22-29 Juli 2024. Rombongan diajak mengunjungi Beijing, Chongging dan Shanghai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)
