medcom.id, Jakarta: Realisasi anggaran Kementerian Perindustrian pada 2013 tidak mencapai target. Realisasi jauh dari sasaran. Realisasi anggaran hanya Rp2,79 triliun atau 83,90 persen dari pagu anggaran Rp3,33 triliun.
"Realisasi tersebut masih berada di bawah target yang telah ditetapkan, yaitu Rp3,16 triliun atau sebesar 95 persen dari pagu anggaran," ujar Menteri Perindustrian M.S. Hidayat dalam rapat kerja dengan komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Dari total realisasi anggaran 2013, realisasi unit Sekretariat Jenderal sebesar 89,45 persen, Direktorat Jenderal Industri Agro sebesar 72,80 persen, Ditjen Basis Industri Manufaktur sebesar 91,03 persen, dan Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi sebesar 39,62 persen.
Selain itu, Ditjen Industri Kecil dan Menengah sebesar 89,48 persen, Inspektorat Jenderal sebesar 88,54 persen, Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri sebesar 91,02 persen, Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri sebesar 87,55 persen, dan Ditjen Kerja Sama Industri Internasional 83,92 persen.
Menurut Kemenperin, target tidak tercapai antara lain karena adanya kegiatan yang dibintangi di mana proses pencairan bintang baru disetujui pada Juli 2013. Akibatnya, pelaksanaan kegiatan tidak terlaksana secara optimal.
Selain itu, beberapa kegiatan tidak dapat direalisasikan. Di antaranya pengadaan konverter kit sebesar Rp150 miliar akibat keterbatasan jumlah SPBG baru. Kemudian pengembangan kendaraan angkutan murah perdesaan sebesar Rp25 miliar oleh PT INKA tidak direalisasikan, serta pembangunan pabrik pakan ternak di Manokwari, Papua Barat, sebesar Rp20 miliar karena ketidaksiapan lahan.
Selanjutnya, program restrukturisasi industri gula hanya terserap sebesar Rp54 miliar (55 persen dari pagu sebesar Rp97 miliar), dan adanya perubahan peraturan Kementerian Keuangan dalam pelaksanaan anggaran yang secara langsung berpengaruh dalam penyerapan anggaran.
medcom.id, Jakarta: Realisasi anggaran Kementerian Perindustrian pada 2013 tidak mencapai target. Realisasi jauh dari sasaran. Realisasi anggaran hanya Rp2,79 triliun atau 83,90 persen dari pagu anggaran Rp3,33 triliun.
"Realisasi tersebut masih berada di bawah target yang telah ditetapkan, yaitu Rp3,16 triliun atau sebesar 95 persen dari pagu anggaran," ujar Menteri Perindustrian M.S. Hidayat dalam rapat kerja dengan komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Dari total realisasi anggaran 2013, realisasi unit Sekretariat Jenderal sebesar 89,45 persen, Direktorat Jenderal Industri Agro sebesar 72,80 persen, Ditjen Basis Industri Manufaktur sebesar 91,03 persen, dan Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi sebesar 39,62 persen.
Selain itu, Ditjen Industri Kecil dan Menengah sebesar 89,48 persen, Inspektorat Jenderal sebesar 88,54 persen, Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri sebesar 91,02 persen, Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri sebesar 87,55 persen, dan Ditjen Kerja Sama Industri Internasional 83,92 persen.
Menurut Kemenperin, target tidak tercapai antara lain karena adanya kegiatan yang dibintangi di mana proses pencairan bintang baru disetujui pada Juli 2013. Akibatnya, pelaksanaan kegiatan tidak terlaksana secara optimal.
Selain itu, beberapa kegiatan tidak dapat direalisasikan. Di antaranya pengadaan konverter kit sebesar Rp150 miliar akibat keterbatasan jumlah SPBG baru. Kemudian pengembangan kendaraan angkutan murah perdesaan sebesar Rp25 miliar oleh PT INKA tidak direalisasikan, serta pembangunan pabrik pakan ternak di Manokwari, Papua Barat, sebesar Rp20 miliar karena ketidaksiapan lahan.
Selanjutnya, program restrukturisasi industri gula hanya terserap sebesar Rp54 miliar (55 persen dari pagu sebesar Rp97 miliar), dan adanya perubahan peraturan Kementerian Keuangan dalam pelaksanaan anggaran yang secara langsung berpengaruh dalam penyerapan anggaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DOR)
