medcom.id, Surabaya: Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan tim SAR gabungan menemukan badan pesawat AirAsia QZ8501 di kedalaman 28 meter di Selat Karimata kemarin. Kini, Basarnas bersiap untuk menentukan langkah berikutnya.
Penemuan badan pesawat merupakan kabar baik bagi keluarga korban yang hingga kini belum mendapat kejelasan nasib kerabatnya. Temuan ini mengembalikan asa keluarga korban yang sempat putus.
Imam Sampurno, salah seorang keluarga korban, bersyukur badan pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan. Dia yakin banyak jasad korban yang terjebak di dalam badan pesawat, termasuk anak dan keluarganya.
"Kalau badan pesawat ditemukan yang jelas kita bersyukur ya," kata Imam Sampurno, salah seorang keluarga korban, kepada Metrotvnews.com di Crisis Center Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Kamis (15/1/2015).
Tapi jika ternyata anak serta menantu dan cucunya tak juga ada di dasar laut, dia pasrah.
"Kalau memang enggak di dalam, kita enggak bisa ngomong apa-apa. Itu takdir yang menentukan yang di atas. Cuma kita sebagai pihak korban hanya berdoa dan memohon korban ini bisa diketemukan keseluruhannya," kata pria paruh baya itu.
Imam berharap tim SAR lebih mendahulukan korban dibandingkan mengangkat badan pesawat. Tapi dia menyerahkan apa yang paling baik ke Basarnas.
"Segala sesuatunya SOP-nya kan yang ngatur Basarnas. Jadi kita enggak bisa ngomong yang gimana-gimana. Ya kita ikuti aja apa yang dijalankan Basarnas," kata dia.
medcom.id, Surabaya: Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan tim SAR gabungan menemukan badan pesawat AirAsia QZ8501 di kedalaman 28 meter di Selat Karimata kemarin. Kini, Basarnas bersiap untuk menentukan langkah berikutnya.
Penemuan badan pesawat merupakan kabar baik bagi keluarga korban yang hingga kini belum mendapat kejelasan nasib kerabatnya. Temuan ini mengembalikan asa keluarga korban yang sempat putus.
Imam Sampurno, salah seorang keluarga korban, bersyukur badan pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan. Dia yakin banyak jasad korban yang terjebak di dalam badan pesawat, termasuk anak dan keluarganya.
"Kalau badan pesawat ditemukan yang jelas kita bersyukur ya," kata Imam Sampurno, salah seorang keluarga korban, kepada
Metrotvnews.com di Crisis Center Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Kamis (15/1/2015).
Tapi jika ternyata anak serta menantu dan cucunya tak juga ada di dasar laut, dia pasrah.
"Kalau memang enggak di dalam, kita enggak bisa ngomong apa-apa. Itu takdir yang menentukan yang di atas. Cuma kita sebagai pihak korban hanya berdoa dan memohon korban ini bisa diketemukan keseluruhannya," kata pria paruh baya itu.
Imam berharap tim SAR lebih mendahulukan korban dibandingkan mengangkat badan pesawat. Tapi dia menyerahkan apa yang paling baik ke Basarnas.
"Segala sesuatunya SOP-nya kan yang ngatur Basarnas. Jadi kita enggak bisa ngomong yang gimana-gimana. Ya kita ikuti aja apa yang dijalankan Basarnas," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
