medcom.id, Kotawaringin Barat: Panglima TNI Jenderal Moeldoko kembali menyambangi posko pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 di Pangkalan Udara Iskandar. Ini kedatangan Moeldoko ketiga kalinya sejak posko dibuka.
Panglima TNI mendarat di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (12/1/2015) pukul 11.48 Wita menggunakan pesawat milik TNI.
Kedatangan Moeldoko disambut pimpinan tim evakuasi gabungan. Tak banyak bicara, Moeldoko langsung masuk ke helikopter Bell milik Angkatan Laut untuk menuju lokasi ditemukannya flight data recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ8501. Benda itu mencatat data-data teknis pesawat, seperti ketinggian, kemiringan, bobot, bahan bakar, dan sebagainya.
Moeldoko pertama kali ke posko Pangkalan Bun pada Selasa 6 Januari. Dia juga meninjau ke lokasi pencarian. Dua hari kemudian, Moeldoko kembali datang untuk memimpin langsung pencarian kotak hitam.
Dia menginap selama tiga hari dua malam di KRI Banda Aceh. Saat itu, tim SAR gabungan berhasil mengangkat ekor pesawat nahas itu ke permukaan Selat Karimata.
medcom.id, Kotawaringin Barat: Panglima TNI Jenderal Moeldoko kembali menyambangi posko pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 di Pangkalan Udara Iskandar. Ini kedatangan Moeldoko ketiga kalinya sejak posko dibuka.
Panglima TNI mendarat di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (12/1/2015) pukul 11.48 Wita menggunakan pesawat milik TNI.
Kedatangan Moeldoko disambut pimpinan tim evakuasi gabungan. Tak banyak bicara, Moeldoko langsung masuk ke helikopter Bell milik Angkatan Laut untuk menuju lokasi ditemukannya
flight data recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ8501. Benda itu mencatat data-data teknis pesawat, seperti ketinggian, kemiringan, bobot, bahan bakar, dan sebagainya.
Moeldoko pertama kali ke posko Pangkalan Bun pada Selasa 6 Januari. Dia juga meninjau ke lokasi pencarian. Dua hari kemudian, Moeldoko kembali datang untuk memimpin langsung pencarian kotak hitam.
Dia menginap selama tiga hari dua malam di KRI Banda Aceh. Saat itu, tim SAR gabungan berhasil mengangkat ekor pesawat nahas itu ke permukaan Selat Karimata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
