Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendapat kejutan di hari ketiga menjabat sebagai orang nomor satu di parlemen. Politikus Partai Golkar itu didemo sekelompok massa.
Aksi dari kelompok yang mengatasnamakan organisasi Garda Alam Pikiran Indonesia DKI Jakarta itu dilakukan di lobi gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta. Demonstrasi sekitar pukul 13.00 WIB hanya berjarak beberapa meter saat Bamsoet melakukan sesi wawancara.
Aksi para pemuda ini sontak membuat petugas pengamanan dalam (pamdal) DPR bereaksi. Dengan sigap, Pamdal DPR terlibat tarik menarik spanduk dengan para demonstran.
Bamsoet sendiri kemudian dievakuasi pamdal masuk lift menuju ruang kerjanya di lantai tiga gedung Nusantara III. Ia tak mau berpolemik mendengar tuntutan kelompok tersebut.
"Itu (demonstrasi) hanya pesanan," ujar Bamsoet, Kamis, 18 Januari 2018.
Massa yang berjumlah 10 orang itu kemudian dibawa menuju pos pengamanan. Teriakan para pemuda menolak Bamsoet menjadi Ketua DPR tak berhenti.
Melalui selebaran tertulis, koordinator aksi Windi Jaya Sukma menyampaikan tuntutan agar Bamsoet mundur sebagai ketua DPR. Dia mengklaim Bamsoet terlibat kasus korupsi.
"Nama Bambang Soesatyo sering kali disebut dalam persidangan perkara korupsi lantaran adanya dugaan keterlibatan proyek simulator SIM," kata dia.
Selain kasus simulator SIM, Windi juga menuding Bamsoet terlibat dalam upaya pengancaman terhadap Miryam S Haryani agar memberikan keterangan palsu dalam persidangan kasus korupsi KTP elektronik.
Windi meminta Bamsoet fokus terhadap masalah hukum ini. "Jabatan Ketua DPR jangan sampai dipimpin oleh figur personal yang terindikasi terkait permasalahan korupsi," tandas dia.
Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendapat kejutan di hari ketiga menjabat sebagai orang nomor satu di parlemen. Politikus Partai Golkar itu didemo sekelompok massa.
Aksi dari kelompok yang mengatasnamakan organisasi Garda Alam Pikiran Indonesia DKI Jakarta itu dilakukan di lobi gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta. Demonstrasi sekitar pukul 13.00 WIB hanya berjarak beberapa meter saat Bamsoet melakukan sesi wawancara.
Aksi para pemuda ini sontak membuat petugas pengamanan dalam (pamdal) DPR bereaksi. Dengan sigap, Pamdal DPR terlibat tarik menarik spanduk dengan para demonstran.
Bamsoet sendiri kemudian dievakuasi pamdal masuk lift menuju ruang kerjanya di lantai tiga gedung Nusantara III. Ia tak mau berpolemik mendengar tuntutan kelompok tersebut.
"Itu (demonstrasi) hanya pesanan," ujar Bamsoet, Kamis, 18 Januari 2018.
Massa yang berjumlah 10 orang itu kemudian dibawa menuju pos pengamanan. Teriakan para pemuda menolak Bamsoet menjadi Ketua DPR tak berhenti.
Melalui selebaran tertulis, koordinator aksi Windi Jaya Sukma menyampaikan tuntutan agar Bamsoet mundur sebagai ketua DPR. Dia mengklaim Bamsoet terlibat kasus korupsi.
"Nama Bambang Soesatyo sering kali disebut dalam persidangan perkara korupsi lantaran adanya dugaan keterlibatan proyek simulator SIM," kata dia.
Selain kasus simulator SIM, Windi juga menuding Bamsoet terlibat dalam upaya pengancaman terhadap Miryam S Haryani agar memberikan keterangan palsu dalam persidangan kasus korupsi KTP elektronik.
Windi meminta Bamsoet fokus terhadap masalah hukum ini. "Jabatan Ketua DPR jangan sampai dipimpin oleh figur personal yang terindikasi terkait permasalahan korupsi," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
