medcom.id, Bandung: Peristiwa ditangkapnya ratusan WNI oleh otoritas Turki karena bergabung dengan ISIS, turut menyedot perhatian Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Hidayat mengimbau agar WNI di mana pun berada hendaknya tidak mengikuti ideologi yang bertentangan dengan ke-Indonesia-an. Mereka harus menjadi duta terbaik dari Tanah Air.
"Sehingga Indonesia bisa dikenal sebagai negara yang toleran, majemuk, tapi juga bisa menghadirkan kebersamaan, Bhinneka Tunggal Ika. Itulah yang sebenarnya Islam rahmatan lil alamin," ucap politikus PKS ini, usai menghadiri halalbihalal bersama KAMMI, sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR di Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 18 Juli 2017.
WNI yang tergabung ISIS, lanjut Hidayat, karena Indonesia merupakan negara hukum, maka penting untuk dilakukan penegakan hukum secara persuasif. "Ya kalau dari awal di bandara Jakarta, di imigrasi harusnya mulai ada pengetatan. Anda mau berangkat ke mana, tujuannya apa, harus jelas," kata Hidayat.
Kemudian, menurut dia, masalah tersebut sebaiknya bisa diselesaikan terlebih dahulu di KBRI Istanbul atau Ankara. Wakil Ketua MPR menyebutkan bahwa KBRI setempat perlu berperan maksimal untuk mengatasi permasalahan seperti ini.
"Lalu dalam tanda kutip, menyadarkan warga Indonesia tentang peran mereka di sana, yaitu menjadi duta (pendatang) yang bisa menghadirkan kebaikan, bukan malah menghadirkan masalah," kata Hidayat.
Belakangan ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) banyak mendapatkan informasi bahwa iming-iming ISIS kepada WNI yang berangkat ke Suriah hanya tipuan belaka. Para WNI ini dimanfaatkan untuk ikut berperang saat posisi ISIS mulai terpojok.
Pemerintah tidak mau menerima WNI yang dideportasi karena bergabung dengan kelompok radikal ISIS. Tercatat, sejauh ini ada ratusan WNI yang ditangkap otoritas Turki akibat tergabung dengan ISIS.
medcom.id, Bandung: Peristiwa ditangkapnya ratusan WNI oleh otoritas Turki karena bergabung dengan ISIS, turut menyedot perhatian Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Hidayat mengimbau agar WNI di mana pun berada hendaknya tidak mengikuti ideologi yang bertentangan dengan ke-Indonesia-an. Mereka harus menjadi duta terbaik dari Tanah Air.
"Sehingga Indonesia bisa dikenal sebagai negara yang toleran, majemuk, tapi juga bisa menghadirkan kebersamaan, Bhinneka Tunggal Ika. Itulah yang sebenarnya Islam rahmatan lil alamin," ucap politikus PKS ini, usai menghadiri halalbihalal bersama KAMMI, sekaligus Sosialisasi Empat Pilar MPR di Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 18 Juli 2017.
WNI yang tergabung ISIS, lanjut Hidayat, karena Indonesia merupakan negara hukum, maka penting untuk dilakukan penegakan hukum secara persuasif. "Ya kalau dari awal di bandara Jakarta, di imigrasi harusnya mulai ada pengetatan. Anda mau berangkat ke mana, tujuannya apa, harus jelas," kata Hidayat.
Kemudian, menurut dia, masalah tersebut sebaiknya bisa diselesaikan terlebih dahulu di KBRI Istanbul atau Ankara. Wakil Ketua MPR menyebutkan bahwa KBRI setempat perlu berperan maksimal untuk mengatasi permasalahan seperti ini.
"Lalu dalam tanda kutip, menyadarkan warga Indonesia tentang peran mereka di sana, yaitu menjadi duta (pendatang) yang bisa menghadirkan kebaikan, bukan malah menghadirkan masalah," kata Hidayat.
Belakangan ini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) banyak mendapatkan informasi bahwa iming-iming ISIS kepada WNI yang berangkat ke Suriah hanya tipuan belaka. Para WNI ini dimanfaatkan untuk ikut berperang saat posisi ISIS mulai terpojok.
Pemerintah tidak mau menerima WNI yang dideportasi karena bergabung dengan kelompok radikal ISIS. Tercatat, sejauh ini ada ratusan WNI yang ditangkap otoritas Turki akibat tergabung dengan ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)
