Jakarta: Arus balik Lebaran 2023 mulai mengalami peningkatan di sejumlah wilayah sejak Senin, 24 April 2023. Namun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat baru sekitar 20 persen pemudik yang kembali ke kota asal.
“Jadi, ada sebanyak 80% masyarakat yang masih berada di kota-kota tujuan mudik. Terlebih, ini hampir rata, baik itu menggunakan kendaraan pribadi, pesawat terbang, ataupun kereta api umumnya masih di angka-angka tersebut,” ujar juru bicara Kementerian Perhubungan Adira Irawati dikutip dari tayangan Primetime News di Metro TV, Selasa, 25 April 2023.
Adita menilai puncak arus balik Lebaran 2023 belum benar-benar berakhir. Menurutnya, bakal ada gelombang kedua puncak arus balik yang terjadi pada 30 April hingga 1 Mei 2023.
“Kami melihat indikasinya ada kecenderungan akan mepet sampai menuju 1 Mei 2023. Jadi, kami melihat akan ada gelombang kedua, puncaknya justru di akhir bulan ini hingga 1 Mei 2023,” terangnya.
Sementara itu, arus balik Lebaran 2023 diprediksi masih akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan, tepatnya pada 26 April hingga 29 April 2023. Namun, angka penumpangnya diperkirakan tidak akan setinggi pada masa puncak arus balik yang terjadi pada 24 April hingga 25 April 2023.
Adita mengatakan pihaknya akan lebih fokus terhadap arus balik yang melalui jalur darat, khususnya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi. Pasalnya, perilaku pengguna kendaraan pribadi lebih sulit diprediksi dibanding pemudik yang melalui jalur laut dan udara.
“Kapan kembali dan pukul berapa itu semua diputuskan sendiri oleh para pengemudi atau penumpang kendaraan pribadi. Jadi, kami hanya bisa memprediksinya berdasarkan analisis data dari arus mudik sendiri,” tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus balik Lebaran 2023 terjadi pada 24-25 April 2023. Masyarakat pun diimbau untuk menunda perjalanan balik. (Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jakarta:
Arus balik Lebaran 2023 mulai mengalami peningkatan di sejumlah wilayah sejak Senin, 24 April 2023. Namun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat baru sekitar 20 persen pemudik yang kembali ke kota asal.
“Jadi, ada sebanyak 80% masyarakat yang masih berada di kota-kota tujuan mudik. Terlebih, ini hampir rata, baik itu menggunakan kendaraan pribadi, pesawat terbang, ataupun kereta api umumnya masih di angka-angka tersebut,” ujar juru bicara Kementerian Perhubungan Adira Irawati dikutip dari tayangan
Primetime News di
Metro TV, Selasa, 25 April 2023.
Adita menilai puncak arus balik Lebaran 2023 belum benar-benar berakhir. Menurutnya, bakal ada gelombang kedua puncak arus balik yang terjadi pada 30 April hingga 1 Mei 2023.
“Kami melihat indikasinya ada kecenderungan akan mepet sampai menuju 1 Mei 2023. Jadi, kami melihat akan ada gelombang kedua, puncaknya justru di akhir bulan ini hingga 1 Mei 2023,” terangnya.
Sementara itu, arus balik Lebaran 2023 diprediksi masih akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan, tepatnya pada 26 April hingga 29 April 2023. Namun, angka penumpangnya diperkirakan tidak akan setinggi pada masa puncak arus balik yang terjadi pada 24 April hingga 25 April 2023.
Adita mengatakan pihaknya akan lebih fokus terhadap arus balik yang melalui jalur darat, khususnya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi. Pasalnya, perilaku pengguna kendaraan pribadi lebih sulit diprediksi dibanding pemudik yang melalui jalur laut dan udara.
“Kapan kembali dan pukul berapa itu semua diputuskan sendiri oleh para pengemudi atau penumpang kendaraan pribadi. Jadi, kami hanya bisa memprediksinya berdasarkan analisis data dari arus mudik sendiri,” tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus balik Lebaran 2023 terjadi pada 24-25 April 2023. Masyarakat pun diimbau untuk menunda perjalanan balik.
(Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
