Temanggung: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampir ke Pasar Kertek, Kabupaten Wonosobo, di sela-sela kunjungan kerja ke Jawa Tengah. Presiden menyempatkan diri menyapa para pedagang dan masyarakat yang tengah beraktivitas di salah satu sentra ekonomi di daerah tersebut.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara menyerahkan bantuan tunai untuk para pedagang kaki lima dan pemilik warung yang sehari-hari berjualan di Pasar Kertek. Tambahan modal tersebut diharapkan dapat membantu mereka mengembangkan usaha yang selama ini terdampak pandemi covid-19.
Kepala Pasar Kertek Nyuhono mengatakan pandemi memberi dampak signifikan terhadap omzet dan pendapatan para pedagang. Apalagi pada tiga bulan pertama pandemi, para pedagang tidak bisa berjualan sama-sekali.
"Untuk omzet dan pendapatan menurun drastis sampai 50 persen. Akhirnya banyak pedagang yang tidak jualan karena banyak tidak laku," ujar Nyuhono.
Baca: Presiden Tegur Mendag karena Impor Bawang Putih Saat Panen
Nyuhono berharap agar pasar yang telah berdiri sejak 1995 bisa direvitalisasi. Menurutnya, kondisi pasar saat ini sudah kurang baik karena banyak sarana dan prasarana yang rusak.
"Harapan ke depannya seandainya pembangunan bisa berjalan nanti mungkin dijadikan pasar tradisional dan modern. Jadi ada zonasi-zonasi atau pengelompokan pedagang. Pakaian sendiri, sembako sendiri, daging sendiri, seperti itu harapannya," ungkap Nyuhono.
Temanggung: Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mampir ke Pasar Kertek, Kabupaten Wonosobo, di sela-sela kunjungan kerja ke Jawa Tengah. Presiden menyempatkan diri menyapa para pedagang dan masyarakat yang tengah beraktivitas di salah satu sentra ekonomi di daerah tersebut.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara menyerahkan
bantuan tunai untuk para pedagang kaki lima dan pemilik warung yang sehari-hari berjualan di Pasar Kertek. Tambahan modal tersebut diharapkan dapat membantu mereka mengembangkan usaha yang selama ini terdampak
pandemi covid-19.
Kepala Pasar Kertek Nyuhono mengatakan pandemi memberi dampak signifikan terhadap omzet dan pendapatan para pedagang. Apalagi pada tiga bulan pertama pandemi, para pedagang tidak bisa berjualan sama-sekali.
"Untuk omzet dan pendapatan menurun drastis sampai 50 persen. Akhirnya banyak pedagang yang tidak jualan karena banyak tidak laku," ujar Nyuhono.
Baca:
Presiden Tegur Mendag karena Impor Bawang Putih Saat Panen
Nyuhono berharap agar pasar yang telah berdiri sejak 1995 bisa direvitalisasi. Menurutnya, kondisi pasar saat ini sudah kurang baik karena banyak sarana dan prasarana yang rusak.
"Harapan ke depannya seandainya pembangunan bisa berjalan nanti mungkin dijadikan pasar tradisional dan modern. Jadi ada zonasi-zonasi atau pengelompokan pedagang. Pakaian sendiri, sembako sendiri, daging sendiri, seperti itu harapannya," ungkap Nyuhono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
