medcom.id, Jakarta: Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap terduga teroris terkait bom bunuh diri Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus menyebut penangkapan dilakukan sekira pukul 08.30 WIB.
"Ditangkap di Jalan Jatikaler, Babakan, Cileunyi, Soreang, Bandung. Inisialnya WT," kata Yusri, di Pos Polisi Cikopo, Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu 7 Juni 2017.
Yusri menyebut WT kelahiran Kendal, Jawa Tengah, pada 1984. "Perannya salah satu motivator dan merupakan pimpinan Yayasan As Sunnah di Cileunyi," ujar dia.
Peran WT adalah memberikan semangat pada lima hari sebelum Ahmad Sukri dan Ichwan Nurus Salam melancarkan aksinya. "Dia memberi tausiah ke INS dan AS," ujarnya.
Saat ini WT Masih di Polda Jabar dan segera dibawa ke Jakarta.
Baca: Polisi Geledah Rumah Kontrakan Pelaku Bom Kampung Melayu
Selain WT, Tim Densus 88 Anti Teror Polri bersama Polda Jabar pun menangkap salah satu jemaah Yayasan As Sunnah yakni MA alias AN. "MA ditangkap di Cileunyi," ujarnya.
MA ditangkap sekira pukul 7.45 WIB pagi tadi. Keterlibatan MA yakni pada lima hari sebelum peledakan di Kampung Melayu sempat bertemu dengan MI, Ahmad Sukri, dan Ichwan Nurus Salam.
"Memberikan arahan kepada kedua pelaku bom bunuh diri," kata dia.
Hingga kini, Polda Jawa Barat sudah menangkap tujuh terduga teroris yang berkait dengan bom Kampung Melayu. Enam ditangkap di Bandung Raya dan 1 orang di Garut.
Dua ledakan bom mengguncang Terminal Kampung Melayu pada 24 Mei 2017. Sebanyak 16 orang menjadi korban, lima di antaranya tewas. Tiga yang tewas merupakan anggota Polri, dua lainnya warga sipil yang merupakan pelaku pengemboman.
medcom.id, Jakarta: Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap terduga teroris terkait bom bunuh diri Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus menyebut penangkapan dilakukan sekira pukul 08.30 WIB.
"Ditangkap di Jalan Jatikaler, Babakan, Cileunyi, Soreang, Bandung. Inisialnya WT," kata Yusri, di Pos Polisi Cikopo, Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu 7 Juni 2017.
Yusri menyebut WT kelahiran Kendal, Jawa Tengah, pada 1984. "Perannya salah satu motivator dan merupakan pimpinan Yayasan As Sunnah di Cileunyi," ujar dia.
Peran WT adalah memberikan semangat pada lima hari sebelum Ahmad Sukri dan Ichwan Nurus Salam melancarkan aksinya. "Dia memberi tausiah ke INS dan AS," ujarnya.
Saat ini WT Masih di Polda Jabar dan segera dibawa ke Jakarta.
Baca: Polisi Geledah Rumah Kontrakan Pelaku Bom Kampung Melayu
Selain WT, Tim Densus 88 Anti Teror Polri bersama Polda Jabar pun menangkap salah satu jemaah Yayasan As Sunnah yakni MA alias AN. "MA ditangkap di Cileunyi," ujarnya.
MA ditangkap sekira pukul 7.45 WIB pagi tadi. Keterlibatan MA yakni pada lima hari sebelum peledakan di Kampung Melayu sempat bertemu dengan MI, Ahmad Sukri, dan Ichwan Nurus Salam.
"Memberikan arahan kepada kedua pelaku bom bunuh diri," kata dia.
Hingga kini, Polda Jawa Barat sudah menangkap tujuh terduga teroris yang berkait dengan bom Kampung Melayu. Enam ditangkap di Bandung Raya dan 1 orang di Garut.
Dua ledakan bom mengguncang Terminal Kampung Melayu pada 24 Mei 2017. Sebanyak 16 orang menjadi korban, lima di antaranya tewas. Tiga yang tewas merupakan anggota Polri, dua lainnya warga sipil yang merupakan pelaku pengemboman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
