medcom.id, Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi kinerja satuan pengamanan (Satpam) yang ikut menjaga kemananan di lingkungan masing-masing. Satpam menjadi lini terdepan mengatasi gangguan keamanan.
"Yang jadi korban bom Thamrin anggota satpam. Siapa yang menangkap pencuri di mall? Satpam. Ini peran yang luar biasa, keberadaan rekan-rekan (satpam) bukan organisasi preman, tapi diakui undang-undang," kata Tito saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT Satpam Republik Indonesia yang ke-36 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (15/1/2017).
Tito juga mengajak para satpam mengamankan jalannya demo dan berbagai aksi jelang Pilkada DKI 15 Februari. Menurutnya, situasi politik saat ini semakin panas dan cukup mengganggu kebhinekaan.
"Saat ini kita menghadapi suasana cukup rawan jelang pilkada, untuk itu kita patut bekerja sama merapatkan barisan mulai dari TNI, Polri, dan elemen masyarakat termasuk satpam," katanya.
Dia meyakini, 432 ribu personel satpam di seluruh Indonesia tak cuma mampu mengamankan lingkungan kerja, namun juga menjaga keutuhan NKRI.
"Kalau ini disatukan, dimobilisasi, tak hanya mengamankan, tapi juga menjaga NKRI," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4bar2ABk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi kinerja satuan pengamanan (Satpam) yang ikut menjaga kemananan di lingkungan masing-masing. Satpam menjadi lini terdepan mengatasi gangguan keamanan.
"Yang jadi korban bom Thamrin anggota satpam. Siapa yang menangkap pencuri di mall? Satpam. Ini peran yang luar biasa, keberadaan rekan-rekan (satpam) bukan organisasi preman, tapi diakui undang-undang," kata Tito saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT Satpam Republik Indonesia yang ke-36 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (15/1/2017).
Tito juga mengajak para satpam mengamankan jalannya demo dan berbagai aksi jelang Pilkada DKI 15 Februari. Menurutnya, situasi politik saat ini semakin panas dan cukup mengganggu kebhinekaan.
"Saat ini kita menghadapi suasana cukup rawan jelang pilkada, untuk itu kita patut bekerja sama merapatkan barisan mulai dari TNI, Polri, dan elemen masyarakat termasuk satpam," katanya.
Dia meyakini, 432 ribu personel satpam di seluruh Indonesia tak cuma mampu mengamankan lingkungan kerja, namun juga menjaga keutuhan NKRI.
"Kalau ini disatukan, dimobilisasi, tak hanya mengamankan, tapi juga menjaga NKRI," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
