Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan penghapusan cuti bersama pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 diputuskan dengan penuh pertimbangan. Peghapusan untuk mencegah lonjakan kasus covid-19.
“Fokus utama kita adalah kesehatan, keselamatan, dan keamanan masyarakat, kita tidak ingin kasus covid-19 meningkat tajam,” ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Senin, 1 November 2021.
Sandiaga menyebut Kemenparekraf akan mendorong pengelola destinasi wisata dan taman rekreasi disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Hal ini agar tidak terjadi gelombang ketiga covid-19.
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi disebut terus diperluas di berbagai destinasi wisata. Namun, aplikasi ini hanya alat testing (pemeriksaan dini), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) dalam rangka memutus rantai penyebaran virus covid-19.
Terpenting, tetap berkomitmen melaksanakan prokes oleh semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi, pengelola, dan pengunjung serta seluruh elemen lainnya.
“Pengendalian terhadap kesehatan dan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dalam hal pembukaan usaha harus seimbang seperti halnya berkendara. Kapan harus injak gas dan kapan harus injak rem,” tutur Sandiaga.
Seluruh kementerian/lembaga bakal mengantisipasi periode nataru terkait aturan-aturan yang diperlukan untuk mencegah covid-19. Aturan tersebut antara lain, mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, dan tempat peribadatan.
Baca: Fenomena Balas Dendam Liburan, Penghapusan Cuti Bersama Dinilai Tepat
Jakarta: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sandiaga Uno mengatakan penghapusan
cuti bersama pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 diputuskan dengan penuh pertimbangan. Peghapusan untuk mencegah lonjakan kasus covid-19.
“Fokus utama kita adalah kesehatan, keselamatan, dan keamanan masyarakat, kita tidak ingin
kasus covid-19 meningkat tajam,” ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Senin, 1 November 2021.
Sandiaga menyebut Kemenparekraf akan mendorong pengelola destinasi wisata dan taman rekreasi disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Hal ini agar tidak terjadi gelombang ketiga covid-19.
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi disebut terus diperluas di berbagai destinasi wisata. Namun, aplikasi ini hanya alat testing (pemeriksaan dini), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) dalam rangka memutus rantai penyebaran virus covid-19.
Terpenting, tetap berkomitmen melaksanakan prokes oleh semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi, pengelola, dan pengunjung serta seluruh elemen lainnya.
“Pengendalian terhadap kesehatan dan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dalam hal pembukaan usaha harus seimbang seperti halnya berkendara. Kapan harus injak gas dan kapan harus injak rem,” tutur Sandiaga.
Seluruh kementerian/lembaga bakal mengantisipasi periode nataru terkait aturan-aturan yang diperlukan untuk mencegah covid-19. Aturan tersebut antara lain, mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, dan tempat peribadatan.
Baca:
Fenomena Balas Dendam Liburan, Penghapusan Cuti Bersama Dinilai Tepat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
