Jakarta: Pemecatan yang dilakukan terhadap tiga petugas aviation security (avsec) Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang menjemput Bahar Smith dikritisi. Keputusan yang diambil pihak pengelola bandara dinilai berlebihan.
“Saya lihat keputusan pemecatan tiga orang petugas avsec tersebut cenderung berlebihan dan tergesa-gesa," kata Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Minggu, 2 April 2023.
Wakil Ketua Komisi III DPR itu mengakui ketiga petugas tersebut melakukan kesalahan saat menjalankan tugas, Namun, yang menjadi polemik adalah sanksi yang diberikan.
"Tetapi yang jadi pertanyaan, apakah memang harus langsung berujung pemecatan?” ungkap dia.
Sahroni berpendapat PT Angkasa Pura II (Persero) seharusnya menyikapi hal tersebut dengan lebih profesional. Setidaknya, perusahaan memberikan teguran dan sanksi-sanksi administratif lainnya terlebih dahulu.
Menurut dia, pelanggaran berat yang berujung pada pemecatan hanya pada kasus tertentu. Seperti, mencuri, korupsi, kekerasan, dan berbagai tindak penyelewengan lainnya.
"Nah dalam kasus ini kan kalau kita lihat pelanggarannya belum sejauh itu, seharusnya jatuhi SP (surat peringatan) dahulu. Bisa SP1, SP2, atau SP3 sesuai kebijakan perusahaan,” sebut dia.
Legislator asal DKI Jakarta itu tidak ingin sebuah perusahaan melakukan tindakan semena-mena. Dia menegaskan penilaiannya tersebut bukan sebagai bentuk pembelaan, tapi tidak ingin kejadian tersebut menjadi preseden buruk pada masa akan datang.
“Jika ini dibiarkan, saya takut budaya “asal pecat” ini jadi kebiasaan yang dimaklumi oleh perusahaan-perusahaan lainnya, terutama BUMN,” pungkas Sahroni.
Belakangan ini, heboh di media sosial terkait sebuah video yang menunjukkan kedatangan Habib Bahar bin Smith yang disambut oleh beberapa petugas avsec Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Menyikapi hal tersebut, pihak Angkasa Pura II pun langsung memberikan sanksi berat. Ketiga petugas vsec tersebut kini telah dipecat dari jabatannya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Pemecatan yang dilakukan terhadap tiga petugas
aviation security (avsec)
Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang menjemput
Bahar Smith dikritisi. Keputusan yang diambil pihak pengelola bandara dinilai berlebihan.
“Saya lihat keputusan pemecatan tiga orang petugas avsec tersebut cenderung berlebihan dan tergesa-gesa," kata Bendahara Umum (Bendum) DPP
Partai NasDem Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Minggu, 2 April 2023.
Wakil
Ketua Komisi III DPR itu mengakui ketiga petugas tersebut melakukan kesalahan saat menjalankan tugas, Namun, yang menjadi polemik adalah sanksi yang diberikan.
"Tetapi yang jadi pertanyaan, apakah memang harus langsung berujung pemecatan?” ungkap dia.
Sahroni berpendapat
PT Angkasa Pura II (Persero) seharusnya menyikapi hal tersebut dengan lebih profesional. Setidaknya, perusahaan memberikan teguran dan sanksi-sanksi administratif lainnya terlebih dahulu.
Menurut dia, pelanggaran berat yang berujung pada pemecatan hanya pada kasus tertentu. Seperti, mencuri, korupsi, kekerasan, dan berbagai tindak penyelewengan lainnya.
"Nah dalam kasus ini kan kalau kita lihat pelanggarannya belum sejauh itu, seharusnya jatuhi SP (surat peringatan) dahulu. Bisa SP1, SP2, atau SP3 sesuai kebijakan perusahaan,” sebut dia.
Legislator asal
DKI Jakarta itu tidak ingin sebuah perusahaan melakukan tindakan semena-mena. Dia menegaskan penilaiannya tersebut bukan sebagai bentuk pembelaan, tapi tidak ingin kejadian tersebut menjadi preseden buruk pada masa akan datang.
“Jika ini dibiarkan, saya takut budaya “asal pecat” ini jadi kebiasaan yang dimaklumi oleh perusahaan-perusahaan lainnya, terutama
BUMN,” pungkas Sahroni.
Belakangan ini, heboh di media sosial terkait sebuah video yang menunjukkan kedatangan Habib Bahar bin Smith yang disambut oleh beberapa petugas avsec Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Menyikapi hal tersebut, pihak Angkasa Pura II pun langsung memberikan sanksi berat. Ketiga petugas vsec tersebut kini telah dipecat dari jabatannya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)
