medcom.id, Jakarta: Pencairan dana santunan bagi korban insiden alat berat di Mekkah pada 2015 masih sumir. Terakhir Kementerian Agama menyatakan belum ada bantuan yang diturunkan Pemerintah Arab Saudi kepada korban asal Indonesia. Adapun Kementerian Luar Negeri menyebut hingga saat ini belum ada keputusan dari Arab Saudi.
"Mereka juga belum putuskan akan bayar melalui KBRI Riyadh atau Kementerian Luar Negeri, atau melalui Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Buat kita yang manapun asal segera dibayarkan," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, saat dikonfirmasi Metrotvnews.com, Jumat 17 Maret 2017.
Sementara mengenai data sebagai persyaratan klaim dari keluarga korban sudah dikumpulkan. Iqbal mengaku, pihaknya telah menelusuri asal muasal mereka, baik yang meninggal ataupun cacat fisik. Pemberian santunan berlangsung alot karena ternyata pihak Arab Saudi menunggu data dari negara lain juga.
"Untuk Indonesia sejak pertengahan tahun lalu semua berkas yang dibutuhkan dari keluarga masing-masing sudah kita penuhi," ujat Iqbal.
Dipastikan dana akan mengalir dalam waktu dekat. Karena menurut penelusuran Kemenlu tak semua korban di negara lain dibantu negara dalam pengurusannya.
"Sementara Saudi maunya pembayaran bersamaan semua negara. Jadi kita harus menunggu negara lain merampungkan berkas mereka," kata Iqbal.
medcom.id, Jakarta: Pencairan dana santunan bagi korban insiden alat berat di Mekkah pada 2015 masih sumir. Terakhir Kementerian Agama menyatakan belum ada bantuan yang diturunkan Pemerintah Arab Saudi kepada korban asal Indonesia. Adapun Kementerian Luar Negeri menyebut hingga saat ini belum ada keputusan dari Arab Saudi.
"Mereka juga belum putuskan akan bayar melalui KBRI Riyadh atau Kementerian Luar Negeri, atau melalui Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Buat kita yang manapun asal segera dibayarkan," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, saat dikonfirmasi
Metrotvnews.com, Jumat 17 Maret 2017.
Sementara mengenai data sebagai persyaratan klaim dari keluarga korban sudah dikumpulkan. Iqbal mengaku, pihaknya telah menelusuri asal muasal mereka, baik yang meninggal ataupun cacat fisik. Pemberian santunan berlangsung alot karena ternyata pihak Arab Saudi menunggu data dari negara lain juga.
"Untuk Indonesia sejak pertengahan tahun lalu semua berkas yang dibutuhkan dari keluarga masing-masing sudah kita penuhi," ujat Iqbal.
Dipastikan dana akan mengalir dalam waktu dekat. Karena menurut penelusuran Kemenlu tak semua korban di negara lain dibantu negara dalam pengurusannya.
"Sementara Saudi maunya pembayaran bersamaan semua negara. Jadi kita harus menunggu negara lain merampungkan berkas mereka," kata Iqbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
