Jakarta: Festival Kuliner Nusantara yang digelar di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada malam pergantian tahun menjadi ajang promosi gratis bagi pemilik stand kuliner. Mereka berharap event seperti ini digelar kembali pada tahun berikutnya.
Ali, salah satu penjaga stand dari Provinsi Gorontalo memberikan komentar positif terkait festival ini. Dia mengharapkan agar masyarakat lebih mengenal makanan khas Indonesia khususnya Provinsi Gorontalo.
"Saya tidak menargetkan penjualan di festival kuliner nusantara ini. Tapi lebih ingin memperkenalkan makanan khas Gorontalo kepada Masyarakat Indonesia," kata Ali saat ditemui di lokasi, Minggu 31 Desember 2017.
Kuliner khas Gorontalo yang disediakan di stand ini ada kue perahu, Kue Wapili, Binthe Biluhuta, Nasi kuning. Menurut Ali, pengunjung yang datang paling berminat terhadap kue perahu.
Cemilan ini gurih dan manis dengan rasa santan yang bercampur manis gula merah. Menurut Ali, event pertama kali ini terbilang sukses karena 400 porsi makanan yang disediakannya ludes terjual.
Hal serupa juga dirasakan oleh pemilik usaha makanan khas Provinsi Bali bernama Agung. Dia berharap agar festival kuliner ini akan terus di laksanakan setiap menjelang pergantian tahun baru.
Jika tahun berikutnya kembali diadakan, lanjut Agung, dirinya akan melakukan persiapan dengan matang agar bisa menyediakan bahan makanan yang dikirim langsung dari Bali.
"Saya langsung mengirim bahan makanan dari Bali. Agar rasa makanan yang dijual disini tidak berbeda dengan makanan yang di Bali," ujar Agung.
Stand Provinsi Bali ini menjual nasi betutu, sayur rares, sambal matah, ayam sisit, dan nasi jenggo. Dengan satu porsinya berkisar Rp15 ribu hingga Rp30 ribu rupiah.
Jakarta: Festival Kuliner Nusantara yang digelar di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada malam pergantian tahun menjadi ajang promosi gratis bagi pemilik stand kuliner. Mereka berharap event seperti ini digelar kembali pada tahun berikutnya.
Ali, salah satu penjaga stand dari Provinsi Gorontalo memberikan komentar positif terkait festival ini. Dia mengharapkan agar masyarakat lebih mengenal makanan khas Indonesia khususnya Provinsi Gorontalo.
"Saya tidak menargetkan penjualan di festival kuliner nusantara ini. Tapi lebih ingin memperkenalkan makanan khas Gorontalo kepada Masyarakat Indonesia," kata Ali saat ditemui di lokasi, Minggu 31 Desember 2017.
Kuliner khas Gorontalo yang disediakan di stand ini ada kue perahu, Kue Wapili, Binthe Biluhuta, Nasi kuning. Menurut Ali, pengunjung yang datang paling berminat terhadap kue perahu.
Cemilan ini gurih dan manis dengan rasa santan yang bercampur manis gula merah. Menurut Ali, event pertama kali ini terbilang sukses karena 400 porsi makanan yang disediakannya ludes terjual.
Hal serupa juga dirasakan oleh pemilik usaha makanan khas Provinsi Bali bernama Agung. Dia berharap agar festival kuliner ini akan terus di laksanakan setiap menjelang pergantian tahun baru.
Jika tahun berikutnya kembali diadakan, lanjut Agung, dirinya akan melakukan persiapan dengan matang agar bisa menyediakan bahan makanan yang dikirim langsung dari Bali.
"Saya langsung mengirim bahan makanan dari Bali. Agar rasa makanan yang dijual disini tidak berbeda dengan makanan yang di Bali," ujar Agung.
Stand Provinsi Bali ini menjual nasi betutu, sayur rares, sambal matah, ayam sisit, dan nasi jenggo. Dengan satu porsinya berkisar Rp15 ribu hingga Rp30 ribu rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
