medcom.id Jakarta: Maraknya kasus kejahatan seksual yang dilakukan anak di bawah umur tak terlepas akibat penggunaan gawai. Peran orang tua dan keluarga menjadi kunci anak tidak menjadi korban maupun pelaku kejahatan seksual.
"Orang tua atau wali harus memerhatikan dan mengawasi penggunaan gawai oleh anak. Jangan sampai sang anak membuka situs-situs porno yang menjadi pemicu sang anak melakukan apa yang dilihatnya,” kata Asisten Deputi Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha Kementerian PPPA, Muhammad Ihsan, di gedung Kementerian PPPA, Jakarta Pusat, Senin 24 Juli 2017
Ihsan mengungkapkan, kejahatan atau kasus kekerasan seksual saat ini tidak hanya dilakukan orang dewasa. Tetapi anak di bawah umur juga bisa melakukannya.
"Bahkan bukan tidak mungkin sang anak yang masih di bawah umur juga bisa menjadi pelaku kejahatan seksual yang dilakukan terhadap anak lainnya,” beber dia.
Untuk itu, perlu peran orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka. Ihsan juga meminta orang tua perhatian kalau-kalau anak mereka jadi korban.
Orang tua harus mengetahui efek pada anak bila jadi korban. Yakni, pendiam, takut dan sering menangis. Pada anak yang menjadi korban, harus segera diberikan pertolongan.
“Rehabilitasi terhadap anak sangat penting untuk memulihkan psikologis anak dan menganggap kejadian yang pernah dialaminya tidak pernah ada,” ucap dia.
medcom.id Jakarta: Maraknya kasus kejahatan seksual yang dilakukan anak di bawah umur tak terlepas akibat penggunaan gawai. Peran orang tua dan keluarga menjadi kunci anak tidak menjadi korban maupun pelaku kejahatan seksual.
"Orang tua atau wali harus memerhatikan dan mengawasi penggunaan gawai oleh anak. Jangan sampai sang anak membuka situs-situs porno yang menjadi pemicu sang anak melakukan apa yang dilihatnya,” kata Asisten Deputi Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha Kementerian PPPA, Muhammad Ihsan, di gedung Kementerian PPPA, Jakarta Pusat, Senin 24 Juli 2017
Ihsan mengungkapkan, kejahatan atau kasus kekerasan seksual saat ini tidak hanya dilakukan orang dewasa. Tetapi anak di bawah umur juga bisa melakukannya.
"Bahkan bukan tidak mungkin sang anak yang masih di bawah umur juga bisa menjadi pelaku kejahatan seksual yang dilakukan terhadap anak lainnya,” beber dia.
Untuk itu, perlu peran orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka. Ihsan juga meminta orang tua perhatian kalau-kalau anak mereka jadi korban.
Orang tua harus mengetahui efek pada anak bila jadi korban. Yakni, pendiam, takut dan sering menangis. Pada anak yang menjadi korban, harus segera diberikan pertolongan.
“Rehabilitasi terhadap anak sangat penting untuk memulihkan psikologis anak dan menganggap kejadian yang pernah dialaminya tidak pernah ada,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
