medcom.id, Berlin: Perilaku paedofilia ternyata dapat dianalisis dari pemindaian otak. Hal itu disimpulkan peneliti Jerman setelah melakukan pengamatan terhadap 56 pria dewasa.
Peneliti kesehatan seksual dari Christian-Albrechts University of Kiel, Jerman, Jorge Posenti menyatakan, beberapa zona otak pengidap paedofil menjadi tidak normal ketika melihat wajah anak-anak. Zona itu antara lain daerah oksipital, ventrolateral, korteks prefrontal, putamen, dan nucleus caudatus. Daerah-daerah itu akan menimbulkan reaksi ketika orang merespon rangsangan ketertarikan seksual.
Posenti melibatkan 11 paedofil heteroseksual, 13 paedofil heteroseksual, 18 heteroseksual nonpaedofil, dan 14 homoseksual nonpaedofil. Penelti memindai otak para partisipan secara bergantian sambil memperlihatkan foto kilat secara acak dari pria, perempuan, anak laki-laki, dan anak perempuan. Selain itu setelah foto-foto ditampilkan peneliti juga meminta para partisipan untuk menilai kemenarikan dari foto-foto itu.
Ponseti menerbitkan laporan penelitannya itu dalam jurnal Biology Letters. (Zee News)
medcom.id, Berlin: Perilaku paedofilia ternyata dapat dianalisis dari pemindaian otak. Hal itu disimpulkan peneliti Jerman setelah melakukan pengamatan terhadap 56 pria dewasa.
Peneliti kesehatan seksual dari Christian-Albrechts University of Kiel, Jerman, Jorge Posenti menyatakan, beberapa zona otak pengidap paedofil menjadi tidak normal ketika melihat wajah anak-anak. Zona itu antara lain daerah oksipital, ventrolateral, korteks prefrontal, putamen, dan nucleus caudatus. Daerah-daerah itu akan menimbulkan reaksi ketika orang merespon rangsangan ketertarikan seksual.
Posenti melibatkan 11 paedofil heteroseksual, 13 paedofil heteroseksual, 18 heteroseksual nonpaedofil, dan 14 homoseksual nonpaedofil. Penelti memindai otak para partisipan secara bergantian sambil memperlihatkan foto kilat secara acak dari pria, perempuan, anak laki-laki, dan anak perempuan. Selain itu setelah foto-foto ditampilkan peneliti juga meminta para partisipan untuk menilai kemenarikan dari foto-foto itu.
Ponseti menerbitkan laporan penelitannya itu dalam jurnal
Biology Letters. (Zee News)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)
