Antisipasi Karhutla, Hujan Buatan Kembali Dilaksanakan di Riau

Jakarta: Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) kembali dilaksanakan di Provinsi Riau, guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hujan buatan ini sudah dilakukan sejak 16 Agustus 2021 lalu. Pelaksanaan TMC di Provinsi Riau pada Agustus tahun ini merupakan periode ketiga, setelah sebelumnya dilaksanakan pada Maret dan Juli 2021. TMC dilakukan dengan menggunakan pesawat Casa 212-200 A-2103 milik TNI AU. Koordinator Lapangan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Posko TMC Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Nurhadi Arifin, mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan 5,7 ton NaCl. Jumlah ini akan ditambahkan secara bertahap sesuai kebutuhan selama operasi berlangsung. "Dalam operasi TMC kali ini, tim terdiri dari 11 scientist dari BPPT, didukung TNI AU Skadron 4 Malang yang menugaskan 11 orang kru pesawat dan 1 forecaster BMKG," ungkap Nurhadi dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Rabu, 18 Agustus 2021. Baca: BPPT Siapkan 10 Ton Bahan Semai untuk Modifikasi Cuaca di Riau Sementara itu, Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT Yudi Anantasena menjelaskan konsep TMC untuk mencegah karhutla. Tujuannya, agar kemunculan titik api kebakaran dapat diminimalkan. “Lebih bersifat preventif guna menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang tidak terkendali. Keberhasilan TMC ini akan dipantau secara seksama menggunakan alat ukur, selain dilakukan dengan monitoring hujan di daerah penyemaian juga melalui pemantauan tinggi muka air tanah lahan gambut milik Badan Restorasi Gambut dan Mangrove,” papar Yudi. TMC di Provinsi Riau sebelumnya sudah dilakukan pada periode 3-24 Juli 2021. Operasi ini menghasilkan sekitar 80 juta meter kubik, dengan jumlah penerbangan penyemaian 16 sorti menggunakan sebanyak 12.800 kg NaCl.