medcom.id, Jakarta: Walau sudah ada kuota, namun jumlah calon haji asal Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun. Sedangkan luas areal maktab bagi masing-masing negara di Arafah dan Mina amat sangat terbatas.
Pengadaan tenda susun menjadi jalan keluar yang masuk akal. Bisa menampung lebih banyak calon haji, tanpa harus memperluas areal maktab. Usul pengadaannya disampaikan Menag Lukman Hakim Saifuddin kepada Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi Arabia Bandar Bin Muhammad Hajjar dalam pertemuan di Jeddah.
"Supaya kapasitas maktab memadai, kami menyarankan Pemerintah Saudi Arabia membangun tenda susun," ujar Menag Lukman dalam surat elektronik, Senin (14/4/2016).
Sejumlah usul perbaikan fasilitas maktab juga Menag Lukman dan Menkes Nila Djuwita F Moeloek dalam pertemuan pada Minggu (13/3/2016) waktu Saudi. Seperti melengkapi tenda tempat mabit di Musdalifah dengan karpet dan pelindung panas, penambahan lampu penerangan, genset cadangan, alat pendingin udara dan fasilitas kesehatan.
"Perlu ada layanan darurat kesehatan di rute perjalanan pulang-pergi ke Jamarat melalui terowongan Mu’aishim. Ini untuk menjawab butuh pertolongan medis dalam perjalanan berangkat dari tenda di Mina menuju Jamarat dan sebaliknya,” jelas Menkes Nila.
Di dalam pembahasan MoU ini, Menag Lukman dan Menkes Nila didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Djamil, Sekjen Kemenkes Untung Suseno, Konjen RI di Jeddah Dharmakirty Syailendra Putra, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Kepala Pusat Kesehatan Haji Muchtaruddin Mansyur,dan Staf Teknis Haji pada KJRI Ahmad Dumyathi Bashori.
Sementara Menteri Urusan Haji Bandar bin Muhammad Hajjar beserta deputi dari tiga kementerian lain. Di sela pertemuan, Bandar bin Muhammad Hajjar menyampaikan pujian terhadap jamaah haji Indonesia.
“Mereka adalah jamaah terbaik dan taat aturan,” katanya.
medcom.id, Jakarta: Walau sudah ada kuota, namun jumlah calon haji asal Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun. Sedangkan luas areal maktab bagi masing-masing negara di Arafah dan Mina amat sangat terbatas.
Pengadaan tenda susun menjadi jalan keluar yang masuk akal. Bisa menampung lebih banyak calon haji, tanpa harus memperluas areal maktab. Usul pengadaannya disampaikan Menag Lukman Hakim Saifuddin kepada Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi Arabia Bandar Bin Muhammad Hajjar dalam pertemuan di Jeddah.
"Supaya kapasitas maktab memadai, kami menyarankan Pemerintah Saudi Arabia membangun tenda susun," ujar Menag Lukman dalam surat elektronik, Senin (14/4/2016).
Sejumlah usul perbaikan fasilitas maktab juga Menag Lukman dan Menkes Nila Djuwita F Moeloek dalam pertemuan pada Minggu (13/3/2016) waktu Saudi. Seperti melengkapi tenda tempat mabit di Musdalifah dengan karpet dan pelindung panas, penambahan lampu penerangan, genset cadangan, alat pendingin udara dan fasilitas kesehatan.
"Perlu ada layanan darurat kesehatan di rute perjalanan pulang-pergi ke Jamarat melalui terowongan Mu’aishim. Ini untuk menjawab butuh pertolongan medis dalam perjalanan berangkat dari tenda di Mina menuju Jamarat dan sebaliknya,” jelas Menkes Nila.
Di dalam pembahasan MoU ini, Menag Lukman dan Menkes Nila didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Djamil, Sekjen Kemenkes Untung Suseno, Konjen RI di Jeddah Dharmakirty Syailendra Putra, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Kepala Pusat Kesehatan Haji Muchtaruddin Mansyur,dan Staf Teknis Haji pada KJRI Ahmad Dumyathi Bashori.
Sementara Menteri Urusan Haji Bandar bin Muhammad Hajjar beserta deputi dari tiga kementerian lain. Di sela pertemuan, Bandar bin Muhammad Hajjar menyampaikan pujian terhadap jamaah haji Indonesia.
“Mereka adalah jamaah terbaik dan taat aturan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)
