Jakarta: Sejumlah massa mengancam akan membakar panggung konser Coldplay di Jakarta yang digelar besok, 15 November 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menegaskan konser itu akan diawasi oleh pihak kepolisian.
Ancaman pembakaran awalnya dilontarkan oleh Massa Gerakan Nasional Anti-LGBT (Geranati LGBT). Mereka menolak kedatangan Coldplay karena band itu dinilai mendukung LGBT. Penolakan ini dikemukakan melalui unjuk rasa di Kantor Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia pada Jumat, 10 November lalu.
“Kita akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar konser ini berjalan dengan nyaman, aman, dan menyenangkan," jelas Sandi di Kantor Kemenparekraf, Jakarta.
Sandi mengaku menghormati seluruh pendapat soal kedatangan Coldplay ke Indonesia. Namun, ia mengatakan konser ini tidak bisa dibatalkan. Sandi meminta semua pihak turut menyukseskan perhelatan musik tersebut.
“Semua keinginan untuk mengungkapkan pendapat telah terfasilitasi dan tentunya kita hormati. Tapi, konser ini semua sudah sangat menunggu dan sudah masuk dalam kaidah koridor hukum kita,” kata Sandi.
Selain menjadi kabar baik bagi pecinta musik Tanah Air, konser Coldplay juga dinilai memberikan dampak positif bagi perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu, Sandi berharap konser ini dapat berjalan dengan lancar.
“Kita harus pastikan konser ini akan berlangsung dengan mulus dan tentunya berdampak ke Indonesia serta ekonomi Indonesia," ujar Sandi.
Seperti diketahui, pada Rabu, 15 November 2023, Coldplay akan menggelar konser bertajuk 'Music of the Spheres World Tour’ di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat. Ini akan menjadi konser Coldplay pertama di Indonesia.
Sayangnya tidak seperti di beberapa negara lain, konser Coldplay di Indonesia hanya akan digelar satu hari. Hal ini, kata Sandi, karena adanya sejumlah masalah, salah satunya adalah perizinan.
Jakarta: Sejumlah massa mengancam akan membakar panggung konser
Coldplay di Jakarta yang digelar besok, 15 November 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (
Menparekraf),
Sandiaga Uno, menegaskan konser itu akan diawasi oleh pihak kepolisian.
Ancaman pembakaran awalnya dilontarkan oleh Massa Gerakan Nasional Anti-LGBT (Geranati LGBT). Mereka menolak kedatangan Coldplay karena band itu dinilai mendukung LGBT. Penolakan ini dikemukakan melalui unjuk rasa di Kantor Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia pada Jumat, 10 November lalu.
“Kita akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar konser ini berjalan dengan nyaman, aman, dan menyenangkan," jelas Sandi di Kantor Kemenparekraf, Jakarta.
Sandi mengaku menghormati seluruh pendapat soal kedatangan Coldplay ke Indonesia. Namun, ia mengatakan konser ini tidak bisa dibatalkan. Sandi meminta semua pihak turut menyukseskan perhelatan musik tersebut.
“Semua keinginan untuk mengungkapkan pendapat telah terfasilitasi dan tentunya kita hormati. Tapi, konser ini semua sudah sangat menunggu dan sudah masuk dalam kaidah koridor hukum kita,” kata Sandi.
Selain menjadi kabar baik bagi pecinta musik Tanah Air, konser Coldplay juga dinilai memberikan dampak positif bagi perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu, Sandi berharap konser ini dapat berjalan dengan lancar.
“Kita harus pastikan konser ini akan berlangsung dengan mulus dan tentunya berdampak ke Indonesia serta ekonomi Indonesia," ujar Sandi.
Seperti diketahui, pada Rabu, 15 November 2023, Coldplay akan menggelar konser bertajuk 'Music of the Spheres World Tour’ di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat. Ini akan menjadi konser Coldplay pertama di Indonesia.
Sayangnya tidak seperti di beberapa negara lain, konser Coldplay di Indonesia hanya akan digelar satu hari. Hal ini, kata Sandi, karena adanya sejumlah masalah, salah satunya adalah perizinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
