New York: Wakil Presiden Jusuf Kalla bicara mengenai penyebab anjloknya harga kopi dunia di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurut Kalla, penurunan harga kopi akibat berlebihnya jumlah pasokan.
"Salah satu penyebab yang sangat fundamental karena berlebihnya pasokan produksi biji kopi dunia," kata Kalla di New York, Amerika Serikat, Rabu, 25 September 2019.
Sejak 1982 harga biji kopi dunia telah turun hingga 70 persen. Kalla menegaskan kondisi tersebut membuat petani kopi dunia merugi. Pasalnya, sebagian besar merupakan petani kecil tak terkecuali petani Indonesia.
"Lebih dari 25 juta petani kecil kopi di seluruh dunia berjuang memenuhi kebutuhan hidup, Indonesia sendiri memiliki 1,8 juta petani kopi," ujar Kalla.
Indonesia yang selama ini turut andil sebagai negara penghasil kopi keempat terbesar dunia merasakan langsung dampak penurunan harga kopi dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) volume ekspor kopi indonesia di tahun 2018 menurun. Penurunan sebesar 23 persen dibandingkan 2017.
Dalam pertemuan yang diinisiasi negara Columbia ini, Kalla menawarkan sejumlah solusi memperbaiki harga jual kopi internasional. Solusi yang ditawarkan diantaranya, memperluas pasar kopi, pengendalian jumlah pasokan, dan kapasitas petani kecil harus ditingkatkan.
"Kemudian kemitraan antara industri dan petani kecil. Perlu upaya khusus menjaga keseimbangan harga kopi bagi petani, industri dan konsumen," pungkas Kalla.
(Jean William)
New York: Wakil Presiden Jusuf Kalla bicara mengenai penyebab anjloknya harga kopi dunia di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurut Kalla, penurunan harga kopi akibat berlebihnya jumlah pasokan.
"Salah satu penyebab yang sangat fundamental karena berlebihnya pasokan produksi biji kopi dunia," kata Kalla di New York, Amerika Serikat, Rabu, 25 September 2019.
Sejak 1982 harga biji kopi dunia telah turun hingga 70 persen. Kalla menegaskan kondisi tersebut membuat petani kopi dunia merugi. Pasalnya, sebagian besar merupakan petani kecil tak terkecuali petani Indonesia.
"Lebih dari 25 juta petani kecil kopi di seluruh dunia berjuang memenuhi kebutuhan hidup, Indonesia sendiri memiliki 1,8 juta petani kopi," ujar Kalla.
Indonesia yang selama ini turut andil sebagai negara penghasil kopi keempat terbesar dunia merasakan langsung dampak penurunan harga kopi dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) volume ekspor kopi indonesia di tahun 2018 menurun. Penurunan sebesar 23 persen dibandingkan 2017.
Dalam pertemuan yang diinisiasi negara Columbia ini, Kalla menawarkan sejumlah solusi memperbaiki harga jual kopi internasional. Solusi yang ditawarkan diantaranya, memperluas pasar kopi, pengendalian jumlah pasokan, dan kapasitas petani kecil harus ditingkatkan.
"Kemudian kemitraan antara industri dan petani kecil. Perlu upaya khusus menjaga keseimbangan harga kopi bagi petani, industri dan konsumen," pungkas Kalla.
(Jean William)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
