Jakarta: Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi meminta kepolisian mengusut pihak yang terlibat dalam kecelakaan tronton yang menabrak belasan kendaraan di Muara Rapak Balikpapan, Kalimantan Timur.
Budi mendapat laporan bahwa pihak operator truk sengaja memperpanjang chasis atau sasis untuk menambah muatan barang menjadi 20 ton. Sementara, daya angkut tronton maksimal 12 ton.
"Saya minta kepolisian untuk memeriksa secara menyeluruh. Tidak hanya pengemudi saja, kalau itu ada unsur dari kendaraan yang tidak sesuai termasuk operatornya juga diperiksa," ungkap Budi dilansir dari Media Indonesia, Jumat, 21 Januari 2022.
Dia menegaskan agar operator perusahaan bus atau truk tidak sekadar mencari untung. Perlu maintenance atau proses perawatan terhadap kendaraan tersebut. Ini penting agar meminimalisasi kecelakaan.
"Operator kan orang-orang yang paham soal ini, dia jangan mengutamakan keuntungan semata, tapi aspek keselamatan juga diperhatikan. Kasihan para pengemudi yang bertanggung jawab juga dan masyarakat yang jadi korban," tegasnya.
Baca: Tak Ada Polantas Saat Truk Tronton Seruduk 24 Kendaraan di Balikpapan
Budi meminta agar operator kendaraan truk atau bus lainnya untuk selalu berkoordinasi dengan Kemenhub dalam memastikan keamanan kendaraan.
"Kalau sudah tahu ada masalah pada muatan, atau berpengaruh pada aspek kinerja dari rem dan sebagainya, ya sudah lah itu enggak usah dipakai lagi. Disadari soal ini," tutur dia.
Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 06.15 WITA pada Jumat pagi, 21 Januari 2022. Berawal saat sopir truk tronton KT 8534 AJ berangkat dari parkiran Jalan Pulau Balang Km.13, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, menuju Kampung Baru, Balikpapan Barat, sekitar pukul 05.00 WITA.
Truk kontener 20 fit itu hendak mengantar kapur pembersih air dengan berat 20 ton. Kecelakaan itu melibatkan enam unit kendaraan roda empat, dua angkot warna merah dan biru, dua mobil pribadi, dan 14 sepeda motor. Akibat kecelakaan, lima orang tewas, satu kritis, dan 13 luka berat.
Jakarta: Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) Budi Setiyadi meminta kepolisian mengusut pihak yang terlibat dalam
kecelakaan tronton yang menabrak belasan kendaraan di Muara Rapak Balikpapan, Kalimantan Timur.
Budi mendapat laporan bahwa pihak operator truk sengaja memperpanjang
chasis atau sasis untuk menambah muatan barang menjadi 20 ton. Sementara, daya angkut tronton maksimal 12 ton.
"Saya minta kepolisian untuk memeriksa secara menyeluruh. Tidak hanya pengemudi saja, kalau itu ada unsur dari kendaraan yang tidak sesuai termasuk operatornya juga diperiksa," ungkap Budi dilansir dari
Media Indonesia, Jumat, 21 Januari 2022.
Dia menegaskan agar operator perusahaan bus atau truk tidak sekadar mencari untung. Perlu
maintenance atau proses perawatan terhadap kendaraan tersebut. Ini penting agar meminimalisasi
kecelakaan.
"Operator kan orang-orang yang paham soal ini, dia jangan mengutamakan keuntungan semata, tapi aspek keselamatan juga diperhatikan. Kasihan para pengemudi yang bertanggung jawab juga dan masyarakat yang jadi korban," tegasnya.
Baca:
Tak Ada Polantas Saat Truk Tronton Seruduk 24 Kendaraan di Balikpapan
Budi meminta agar operator kendaraan truk atau bus lainnya untuk selalu berkoordinasi dengan Kemenhub dalam memastikan keamanan kendaraan.
"Kalau sudah tahu ada masalah pada muatan, atau berpengaruh pada aspek kinerja dari rem dan sebagainya, ya sudah lah itu enggak usah dipakai lagi. Disadari soal ini," tutur dia.
Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 06.15 WITA pada Jumat pagi, 21 Januari 2022. Berawal saat sopir truk tronton KT 8534 AJ berangkat dari parkiran Jalan Pulau Balang Km.13, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, menuju Kampung Baru, Balikpapan Barat, sekitar pukul 05.00 WITA.
Truk kontener 20 fit itu hendak mengantar kapur pembersih air dengan berat 20 ton. Kecelakaan itu melibatkan enam unit kendaraan roda empat, dua angkot warna merah dan biru, dua mobil pribadi, dan 14 sepeda motor. Akibat kecelakaan, lima orang tewas, satu kritis, dan 13 luka berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
