Syarat Perjalanan Domestik Diubah, Pemudik dari Sumatra Wajib Tes PCR

Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengubah syarat perjalanan domestik selama periode arus balik. Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan aturan baru itu berlaku sejak hari ini, 25 Mei 2021. "Melalui data yang ada serta kesepakatan antar kementerian/lembaga terkait maka berlaku kebijakan pelaku perjalanan dalam negeri yang baru," kata Wiku di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta Timur, Selasa, 25 Mei 2021. Aturan ini berlaku berdasarkan pulau yang ditetapkan dalam perubahan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idulfitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19. Wiku mengatakan pelaku perjalanan dari Pulau Sumatra wajib melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) atau rapid test antigen maksimum 1x24 jam. Baca: Kasus Aktif Covid-19 Naik 36,1% dalam Sepekan "GeNose diizinkan sebelum keberangkatan. Sementara pelaku perjalanan dari luar Pulau Sumatra menuju Pulau Jawa akan dilakukan tes acak rapid antigen di Pelabuhan Bakauheni," jelas Wiku. Di sisi lain, pelaku perjalanan menuju Pulau Bali dengan moda udara wajib menunjukkan hasil tes usap di bandara. Hasil tes PCR berlaku 2x24 jam, antigen 1x24 jam, dan GeNose berlaku di hari keberangkatan. "Kemudian, moda laut dan darat berlaku hasil PCR atau antigen 2x24 jam dan GeNose on site," jelas Wiku. Kemudian, hasil PCR bagi pelaku perjalanan khusus tujuan Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa dengan moda udara dan darat berlaku 3x24 jam. Sedangkan, hasil antigen berlaku 2x24 jam dan GeNose berlaku saat keberangkatan. "Penyebarangan laut dan kereta api antarkota berlaku hasil PCR atau antigen 3x24 jam dan GeNose on site," kata Wiku. Lalu, perjalanan rutin darat dan laut aglomerasi berlaku PCR 3x24 jam, antigen 2x24 jam, GeNose on site. Pelaku perjalanan di wilayah ini akan diperiksa secara acak di titik-titik penyekatan.