Jakarta: Kebijakan dan strategi riset serta inovasi teknologi terus dikembangkan dalam menanggulangi resiko bencana di Indonesia. Hal ini dibutuhkan bagi Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi resiko tinggi terhadap bencana alam, nonalam, sosial dan kegagalan teknologi.
"Banyak sekali pendekatan baru di dalam kebencanaan ini dan telah menjadi perhatian kita semua, perhatian secara global, serta perhatian dunia yang antara lain kemudian memunculkan Sustainable Development Goals (SDGs), Global Platform for Disaster Risk Reduction (DRR), hingga kepada zero emission dan save our ocean," ujar Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza dalam webinar, Kamis, 19 Agustus 2021.
Hammam menyatakan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejak 1 Januari hingga 15 Juli 2021 terjadi sebanyak 1.560 kejadian bencana di Indonesia. Untuk itu dibutuhkan upaya untuk mengurangi kerentanan dan potensi resiko bencana.
Salah satunya, yakni inovasi kebencanaan yang tepat guna dan dapat diterima masyarakat serta berdaya saing secara nasional, regional, maupun global. Saat ini teknologi kebencanaan yang dikembangkan BPPT antara lain, sistem peringatan dini bencana tsunami, sistem peringatan dini bencana banjir, penanganan kebencanaan menggunakan kecerdasan artifisial, sistem prediksi kejadian tsunami dan kecerdasan artifisial kebakaran hutan dan lahan. (Raja Alif Adhi Budoyo)
Jakarta: Kebijakan dan strategi riset serta inovasi teknologi terus dikembangkan dalam menanggulangi resiko bencana di Indonesia. Hal ini dibutuhkan bagi Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi resiko tinggi terhadap bencana alam, nonalam, sosial dan kegagalan teknologi.
"Banyak sekali pendekatan baru di dalam kebencanaan ini dan telah menjadi perhatian kita semua, perhatian secara global, serta perhatian dunia yang antara lain kemudian memunculkan Sustainable Development Goals (SDGs), Global Platform for Disaster Risk Reduction (DRR), hingga kepada zero emission dan save our ocean," ujar Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza dalam webinar, Kamis, 19 Agustus 2021.
Hammam menyatakan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejak 1 Januari hingga 15 Juli 2021 terjadi sebanyak 1.560 kejadian bencana di Indonesia. Untuk itu dibutuhkan upaya untuk mengurangi kerentanan dan potensi resiko bencana.
Salah satunya, yakni inovasi kebencanaan yang tepat guna dan dapat diterima masyarakat serta berdaya saing secara nasional, regional, maupun global. Saat ini teknologi kebencanaan yang dikembangkan BPPT antara lain, sistem peringatan dini bencana tsunami, sistem peringatan dini bencana banjir, penanganan kebencanaan menggunakan kecerdasan artifisial, sistem prediksi kejadian tsunami dan kecerdasan artifisial kebakaran hutan dan lahan. (
Raja Alif Adhi Budoyo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
