medcom.id, Jakarta: Pasien luka-luka akibat bom bunuh diri di Kampung Melayu, Rabu 24 Mei 2017, masih dirawat secara intensif. Jihan Thalib, mahasiswi Universitas Azzahra, masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Belum boleh pulang, masih perawatan. Pengennya sih pulang secepatnya," kata Azzahra kepada Metrotvnews.com, Minggu 28 Mei 2017.
Polisi sudah mendatangi untuk meminta keterangan. Jihan mengaku ditanya mengenai kronologis kejadian dan kemungkinan trauma. Sejauh ini, ia tak merasakan gejala traumatis, hanya sedikit takut.
Jihan sempat dirawat di RS Premier Jatinegara untuk menjalani operasi. Ada material kawat dari bom bunuh diri yang menancap di belakang pundak bagian kiri dan harus dilakukan pencabutan.
Perawatan masih berlanjut lantaran ada dugaan indra pendengaran Jihan terganggu. Rencananya, Senin 29 Mei 2017 ia bakal menjalani operasi pada telinganya.
"Gendang telinga saya pecah, karena pas kejadian cukup dekat sama ledakan," katanya.
Tak jauh berbeda, sopir Kopaja yang juga menjadi korban ledakan, Nugroho Agung Laksono, masih dalam masa penyembuhan. Kaki kanannya dioperasi karena ada organ dalam yang putus akibat ledakan bom.
Agung mengaku saat ini kondisinya lebih baik dari beberapa hari sebelumnya. Meskipun belum bisa berdiri atau berjalan, paling tidak rasa nyeri di kakinya telah hilang dan berangsur pulih.
"Agak mendingan, tapi belum diinfo disuruh pulang kapan," kata dia.
Bom di Terminal Kampung Melayu meledak Rabu 24 Mei 2017 malam. Halte TransJakarta terkena dampak ledakan dua bom tersebut. Kaca-kaca halte pecah. Operasional halte pun mesti ditutup sementara lantaran proses penyelidikan.
Sebanyak 16 orang menjadi korban, 11 di antaranya menderita luka-luka dan lima tewas. Tiga korban tewas merupakan anggota polisi dan dua lainnya diduga pelaku peledakan bom tersebut.
medcom.id, Jakarta: Pasien luka-luka akibat bom bunuh diri di Kampung Melayu, Rabu 24 Mei 2017, masih dirawat secara intensif. Jihan Thalib, mahasiswi Universitas Azzahra, masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Belum boleh pulang, masih perawatan. Pengennya sih pulang secepatnya," kata Azzahra kepada
Metrotvnews.com, Minggu 28 Mei 2017.
Polisi sudah mendatangi untuk meminta keterangan. Jihan mengaku ditanya mengenai kronologis kejadian dan kemungkinan trauma. Sejauh ini, ia tak merasakan gejala traumatis, hanya sedikit takut.
Jihan sempat dirawat di RS Premier Jatinegara untuk menjalani operasi. Ada material kawat dari bom bunuh diri yang menancap di belakang pundak bagian kiri dan harus dilakukan pencabutan.
Perawatan masih berlanjut lantaran ada dugaan indra pendengaran Jihan terganggu. Rencananya, Senin 29 Mei 2017 ia bakal menjalani operasi pada telinganya.
"Gendang telinga saya pecah, karena pas kejadian cukup dekat sama ledakan," katanya.
Tak jauh berbeda, sopir Kopaja yang juga menjadi korban ledakan, Nugroho Agung Laksono, masih dalam masa penyembuhan. Kaki kanannya dioperasi karena ada organ dalam yang putus akibat ledakan bom.
Agung mengaku saat ini kondisinya lebih baik dari beberapa hari sebelumnya. Meskipun belum bisa berdiri atau berjalan, paling tidak rasa nyeri di kakinya telah hilang dan berangsur pulih.
"Agak mendingan, tapi belum diinfo disuruh pulang kapan," kata dia.
Bom di Terminal Kampung Melayu meledak Rabu 24 Mei 2017 malam. Halte TransJakarta terkena dampak ledakan dua bom tersebut. Kaca-kaca halte pecah. Operasional halte pun mesti ditutup sementara lantaran proses penyelidikan.
Sebanyak 16 orang menjadi korban, 11 di antaranya menderita luka-luka dan lima tewas. Tiga korban tewas merupakan anggota polisi dan dua lainnya diduga pelaku peledakan bom tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
