Penggunaan Internet Semasa Pandemi Naik 443 Persen

Jakarta: Pandemi virus korona (covid-19) mengubah perilaku masyarakat Indonesia dalam menggunakan internet di kehidupan sehari-hari. Ini terbukti dari meningkatnya penggunaan internet hingga 443 persen di masa pandemi.   "Dulu namanya aplikasi zoom mana ada yang tahu, sekarang ibu-ibu sudah tahu, arisan, silaturami pakai zoom. Orang awalnya tidak menggunakan, sekarang sudah menjadi kebiasaan," kata Staf Ahli Menkominfo, Henry Subiakto, dalam acara Bakti Kemenkominfo berjudul "Inklusi Digital 2021, Muda Peduli Inklusi" secara daring, Senin, 8 Februari 2021. Menurut dia, kenaikan penggunaan internet paling banyak terjadi pada penggunaan aplikasi. Antara lain aplikasi ruang rapat (meeting) seperti zoom, aplikasi kesehatan atau telemedicine, aplikasi hiburan seperti Tik Tok atau Netflix, serta aplikasi permainan. Henry menambahkan kenaikan penggunaan internet juga terasa di sektor perdagangan elektronik (e-commerce). Penggunaan ritel berbasis daring itu naik 400 persen. "Bahkan, pengguna e-commerce di saat pandemi di Indonesia naik 10 juta pengguna pada 2020. 55 persen pengguna dari jumlah itu adalah masyarakat non urban, perdesaan, atau pinggir kota," ungkap Henry.   Dia menyebut masyarakat terpaksa beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam menggunakan teknologi. Kebiasaan ini membuat transformasi digital di Indonesia dapat berjalan lebih cepat. Dia juga menyebut pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia masih tumbuh positif pada akhir 2020. Indonesia menyumbang kekuatan ekonomi digital di ASEAN hingga 40 persen. "Memang ekonomi secara fisik di Indonesia mengalami penurunan, mal, tempat wisata sepi. tapi (ekonomi) digital Indonesia masih menjadi kekuatan terbesar di ASEAN," beber dia. Henry merinci transaksi daring di Indonesia mengalami kenaikan hingga 40 persen baik melalui Shopee Pay, Ovo, Gopay, Dana, dan Link Aja. Hal tersebut membuktikan teknologi amat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat saat ini.