Jakarta: Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengimbau seluruh umat Kristen untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Itu cara kita berpartisipasi dalam panggilan merawat dan membela kehidupan," ujar Sekretaris Umum PGI Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty, dikutip channel YouTube BNPB Indonesia.
Jacklevyn mengatakan, jika kita ingin menjaga dan memelihara kehidupan bagi diri kita sebagai anugerah, maka tindakan yang sama harus kita lakukan untuk orang lain di sekitar kita.
"Kita tidak bisa selamatkan diri sendiri dan membiarkan orang lain terpapar dan celaka," ujar Jacklevyn.
Virus korona (covid-19) membuat semua orang menjadi terlihat setara, sama-sama rapuh secara fisik dan psikis karena kesalahan kecil. Virus tersebut bisa membuat orang kehilangan nyawa dan menimbulkan rasa frustasi.
"Sikap diambil penguatan secara spiritual, bahwa kita terbiasa, dan bergantung pada kemurahan alam. Sikap theologis, sikap spiritual, dan sikap mental harus diterjemahkan dalam tindakan etis dan dalam relasi dengan lain," ujarnya.
Pada masa pandemi ini, pemerintah melalui #satgascovid19 terus mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Jakarta: Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengimbau seluruh umat Kristen untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Itu cara kita berpartisipasi dalam panggilan merawat dan membela kehidupan," ujar Sekretaris Umum PGI Pendeta Jacklevyn Frits Manuputty, dikutip channel YouTube BNPB Indonesia.
Jacklevyn mengatakan, jika kita ingin menjaga dan memelihara kehidupan bagi diri kita sebagai anugerah, maka tindakan yang sama harus kita lakukan untuk orang lain di sekitar kita.
"Kita tidak bisa selamatkan diri sendiri dan membiarkan orang lain terpapar dan celaka," ujar Jacklevyn.
Virus korona (covid-19) membuat semua orang menjadi terlihat setara, sama-sama rapuh secara fisik dan psikis karena kesalahan kecil. Virus tersebut bisa membuat orang kehilangan nyawa dan menimbulkan rasa frustasi.
"Sikap diambil penguatan secara spiritual, bahwa kita terbiasa, dan bergantung pada kemurahan alam. Sikap theologis, sikap spiritual, dan sikap mental harus diterjemahkan dalam tindakan etis dan dalam relasi dengan lain," ujarnya.
Pada masa pandemi ini, pemerintah melalui #satgascovid19 terus mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
