Jakarta: Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengatakan virus covid-19 varian B.1.1.529 atau Omicron memiliki 30 hingga 50 mutasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menggolongkan varian anyar itu dalam kategori kewaspadaan tertinggi.
“Ini adalah mutasi terbanyak virus covid-19 selama ini dan sebagian mutasi ini adalah baru atau novel,” kata Yoga dalam keterangan tertulis, Minggu, 28 November 2021.
Yoga mengatakan mutasi banyak itu membuat khawatir. Pertama, penyebaran yang cepat seperti di Afrika.
Kedua, kemungkinan infeksi ulang. Kekhawatiran ketiga terkait serangan pada sistem imun.
“Memang ada kekhawatiran tentang dampak varian baru ini pada efikasi vaksin,” papar Yoga.
Yoga mengatakan sejumlah produsen vaksin seperti Moderna dan AstraZeneca tengah meneliti hal tersebut. Dia yakin produsen lainnya bakal meniru langkah serupa.
“Masih perlu beberapa minggu untuk memastikan ada tidaknya dan seberapa besar dampak varian baru ini,” tutur mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.
Baca: 7 Langkah Mengantisipasi Varian Omicron di Indonesia
Jakarta: Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengatakan
virus covid-19 varian B.1.1.529 atau
Omicron memiliki 30 hingga 50 mutasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menggolongkan varian anyar itu dalam kategori kewaspadaan tertinggi.
“Ini adalah mutasi terbanyak virus covid-19 selama ini dan sebagian mutasi ini adalah baru atau novel,” kata Yoga dalam keterangan tertulis, Minggu, 28 November 2021.
Yoga mengatakan mutasi banyak itu membuat khawatir. Pertama, penyebaran yang cepat seperti di Afrika.
Kedua, kemungkinan infeksi ulang. Kekhawatiran ketiga terkait serangan pada sistem imun.
“Memang ada kekhawatiran tentang dampak varian baru ini pada efikasi vaksin,” papar Yoga.
Yoga mengatakan sejumlah produsen vaksin seperti Moderna dan
AstraZeneca tengah meneliti hal tersebut. Dia yakin produsen lainnya bakal meniru langkah serupa.
“Masih perlu beberapa minggu untuk memastikan ada tidaknya dan seberapa besar dampak varian baru ini,” tutur mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.
Baca:
7 Langkah Mengantisipasi Varian Omicron di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
