Jakarta: Pemerintah berupaya mempermudah akses vaksinasi covid-19 bagi penyandang disabilitas. Salah satunya memberi vaksin tanpa harus bergabung komunitas.
“Kita coba cari cara bagaimana teman-teman disabilitas yang tidak punya atau tidak ikut komunitas dapat akses,” kata staf khusus (stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Angkie Yudistia, di Kompleks Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis, 20 Mei 2021.
Angkie menyebut akses vaksin bagi penyandang disabilitas bergantung kebijakan kepala daerah setempat. Salah satu syaratnya, tergabung dalam komunitas.
Dia mafhum tak semua penyandang disabilitas tergabung dalam komunitas. Angkie bakal berkoordinasi untuk meringankan syarat tersebut.
“Ini kerja sama antara kepala daerah, media, dan organisasi,” tutur dia.
(Baca: Jokowi: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Masih Jauh dari Target)
Angkie juga mengimbau kepala daerah aktif menginformasikan vaksinasi bagi penyandang disabilitas di daerahnya. Supaya semakin banyak penyandang disabilitas divaksin. Sebab, penyandang disabilitas masuk kelompok rentan dalam program vaksinasi tahap ketiga.
Sebanyak tiga ribu penyandang disabilitas telah disuntik vaksin covid-19. Pemerintah berupaya mempercepat dan memperluas akses vaksin bagi penyandang disabilitas.
Angkie mengatakan sekitar 38 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Sebanyak 30 juta di antaranya berusia produktif. Artinya, masih banyak penyandang disabilitas belum menerima vaksin covid-19.
Padahal, pemerintah menargetkan 63,9 juta orang disuntik pada program vaksinasi tahap ketiga. Penyandang disabilitas masuk daftar kelompok prioritas.
“Kita butuh mempercepat,” tegas dia.
Jakarta: Pemerintah berupaya mempermudah akses
vaksinasi covid-19 bagi
penyandang disabilitas. Salah satunya memberi vaksin tanpa harus bergabung komunitas.
“Kita coba cari cara bagaimana teman-teman disabilitas yang tidak punya atau tidak ikut komunitas dapat akses,” kata staf khusus (stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), Angkie Yudistia, di Kompleks Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis, 20 Mei 2021.
Angkie menyebut akses vaksin bagi penyandang disabilitas bergantung kebijakan kepala daerah setempat. Salah satu syaratnya, tergabung dalam komunitas.
Dia mafhum tak semua penyandang disabilitas tergabung dalam komunitas. Angkie bakal berkoordinasi untuk meringankan syarat tersebut.
“Ini kerja sama antara kepala daerah, media, dan organisasi,” tutur dia.
(Baca:
Jokowi: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Masih Jauh dari Target)
Angkie juga mengimbau kepala daerah aktif menginformasikan vaksinasi bagi penyandang disabilitas di daerahnya. Supaya semakin banyak penyandang disabilitas divaksin. Sebab, penyandang disabilitas masuk kelompok rentan dalam program vaksinasi tahap ketiga.
Sebanyak tiga ribu penyandang disabilitas telah disuntik vaksin covid-19. Pemerintah berupaya mempercepat dan memperluas akses vaksin bagi penyandang disabilitas.
Angkie mengatakan sekitar 38 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Sebanyak 30 juta di antaranya berusia produktif. Artinya, masih banyak penyandang disabilitas belum menerima vaksin covid-19.
Padahal, pemerintah menargetkan 63,9 juta orang disuntik pada program vaksinasi tahap ketiga. Penyandang disabilitas masuk daftar kelompok prioritas.
“Kita butuh mempercepat,” tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
