medcom.id, Jakarta: Kementerian Pendidikan Dasar, Menegah, dan Kebudayaan sudah menghentikan penerapan kurikulum 2013. Penghentian itu membuat siswa senang.
Hal itu diakui Dhafin Nurrahmani, seorang pelajar kelas VII di SMP Al Fath, Cireundeu, Tangerang Selatan. "Senang, bisa lebih mudah," ujar Davin dalam dialog Bincang Pagi MetroTV, Senin (8/12/2014) pagi.
Dhafin mengaku mengalami kesulitan dengan kurikulum 2013. Sebab, kata dia, banyak tugas dan pelajaran yang membikin dia stres. "Tugas banyak, belajar menumpuk, penilaian sikap, anatara diri sendiri dan guru, PR juga numpuk, jam pelajaran juga ditambah," keluh Dhafin.
Dhafiin berharap, pemerintah memberlakukan kembali kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Sebab, KTSP tidak membingungkan untuk dipahami pelajar.
"Kalau misalnya balik ktsp, saya pikir mending buat bikin kurikuluum yang tidak membingungkan, tidak perlu murid susah terllau keras. bikinlah belajar yang menyenangkan dengan tugas yang wajar," jelas dia.
medcom.id, Jakarta: Kementerian Pendidikan Dasar, Menegah, dan Kebudayaan sudah menghentikan penerapan kurikulum 2013. Penghentian itu membuat siswa senang.
Hal itu diakui Dhafin Nurrahmani, seorang pelajar kelas VII di SMP Al Fath, Cireundeu, Tangerang Selatan. "Senang, bisa lebih mudah," ujar Davin dalam dialog
Bincang Pagi MetroTV, Senin (8/12/2014) pagi.
Dhafin mengaku mengalami kesulitan dengan kurikulum 2013. Sebab, kata dia, banyak tugas dan pelajaran yang membikin dia stres. "Tugas banyak, belajar menumpuk, penilaian sikap, anatara diri sendiri dan guru, PR juga numpuk, jam pelajaran juga ditambah," keluh Dhafin.
Dhafiin berharap, pemerintah memberlakukan kembali kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Sebab, KTSP tidak membingungkan untuk dipahami pelajar.
"Kalau misalnya balik ktsp, saya pikir mending buat bikin kurikuluum yang tidak membingungkan, tidak perlu murid susah terllau keras. bikinlah belajar yang menyenangkan dengan tugas yang wajar," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
