medcom.id, Jakarta: Warga Jakarta harus waspada saat membeli materai. Materai palsu diduga banyak dijual di warung-warung.
Kepolisian menangkap seseorang berinisial RR di Kalibaru, Senen, Jakarta Pusat. Hasil penyelidikan membuktikan RR mencetak materai palsu.
"Pengakuan tersangka, ia mencetak untuk wilayah Jakarta saja. Biasanya dijual di warung-warung kecil," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/11/2015).
Dari pemeriksaan RR, polisi menemukan 12.250 lembar materai diduga palsu. Semua materai berharga Rp6.000 per lembar. Polisi juga menemukan 12 lembar pelat alumunium diduga untuk mencetak materai, serta satu unit mesin cetak.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Mujiono mengatakan pemalsuan materai ini merugikan negara hingga Rp3 miliar. RR mengaku sudah menyebar 10 ribu materai palsu.
"Meterai ini dijual Rp1.000 hingga Rp2.000 per lembar. Seolah-olah meterai itu asli," ujar Mujiono.
Mujiono mengatakan, materai asli dan palsu sangat berbeda. Materai asli jika diraba pada gambar terasa kasar, gambar di hologram jelas dan rapi, lambang garuda, logo Kementerian Keuangan, serta teks pajak berukuran kecil.
medcom.id, Jakarta: Warga Jakarta harus waspada saat membeli materai. Materai palsu diduga banyak dijual di warung-warung.
Kepolisian menangkap seseorang berinisial RR di Kalibaru, Senen, Jakarta Pusat. Hasil penyelidikan membuktikan RR mencetak materai palsu.
"Pengakuan tersangka, ia mencetak untuk wilayah Jakarta saja. Biasanya dijual di warung-warung kecil," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes M. Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/11/2015).
Dari pemeriksaan RR, polisi menemukan 12.250 lembar materai diduga palsu. Semua materai berharga Rp6.000 per lembar. Polisi juga menemukan 12 lembar pelat alumunium diduga untuk mencetak materai, serta satu unit mesin cetak.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Mujiono mengatakan pemalsuan materai ini merugikan negara hingga Rp3 miliar. RR mengaku sudah menyebar 10 ribu materai palsu.
"Meterai ini dijual Rp1.000 hingga Rp2.000 per lembar. Seolah-olah meterai itu asli," ujar Mujiono.
Mujiono mengatakan, materai asli dan palsu sangat berbeda. Materai asli jika diraba pada gambar terasa kasar, gambar di hologram jelas dan rapi, lambang garuda, logo Kementerian Keuangan, serta teks pajak berukuran kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
