Paus Fransiskus Disambut Seruan 'Viva Il Papa' di GBK, Apa Artinya?

Jakarta: Paus Fransiskus disambut dengan sorakan ‘Viva Il Papa’ ketika memasuki area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk memimpin Misa Akbar, Kamis, 5 September 2024.   Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus tiba di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, sekitar pukul 16.15 WIB, Kamis, 5 September 2024. Kehadirannya disambut meriah oleh sekitar 87.000 umat Katolik yang hadir guna mengikuti ibadah misa.   Paus Fransiskus pun menyapa para jemaat yang hadir di Stadion Madya terlebih dahulu, sebelum melanjutkan perjalanan ke dalam Stadion GBK. Para jemaat yang hadir menyambut Paus Fransiskus dengan meneriakkan yel-yel dan nyanyian lagu Kristus Jaya dan Ave Maria.     "Viva il Papa, Viva Papa Francisco," begitulah yang diteriakkan oleh para jemaat yang hadir.   Seruan itu memang sering diteriakkan oleh umat Katolik setiap kali menyambut kedatangan Paus. Ini merupakan suatu bentuk penghormatan atas hadirnya pemimpin tertinggi umat Katolik tersebut.   Lantas, apa sebenarnya arti dari 'Viva Il Papa'? Simak penjelasannya berikut ini.     Arti ‘Viva Il Papa’ 'Viva Il Papa' merupakan istilah dari bahasa Italia yang berarti ‘Long Live the Pope’ dalam bahasa Inggris. Maka apabila terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, istilah ini dapat diartikan sebagai ‘Panjang Umur Paus’ atau ‘Paus’.   Kata ‘Papa’ dalam istilah tersebut merujuk pada ‘Pope’ atau ‘Paus’. Ini adalah panggilan anak kepada ayahnya. Oleh karenanya, ‘Pope’ atau ‘Paus’ dapat didefinisikan sebagai ‘Ayah Rohani’ atau pemimpin tertinggi Gereja Katolik.   Sementara itu, mengutip laman resmi Vatican, seruan  'Viva Il Papa' biasanya digunakan sebagai dukungan dan penghormatan terhadap Paus, selaku pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia.     Ungkapan tersebut kerap terdengar dalam sejumlah agenda resmi di Vatikan atau ketika Paus berpidato, misalnya saat Paus Yohanes Paulus II berkunjung ke Paroki Santi Aquila e Priscilla pada tahun 1992.   Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan ketiga kalinya, setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Ini adalah perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024, dengan Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi.