medcom.id, Bandung: Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam penutupan Konferensi Asia Afrika ke-60. Dalam pidatonya, Jokowi sempat menyebut kata kesabaran revolusiner di depan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan delegasi negara-negara Asia dan Afrika.
Presiden Jokowi memulai pidato dengan mengungkit sisi sejarah ruang utama Gedung Merdeka. Ruangan tersebut merupakan ruang pertemuan kepala negara saat KAA pertama kali digelar.
"Di ruangan ini, semangat sang inisiator pemimpin besar Presiden Soekarno, Bung Karno masih menggema. Di ruangan ini, gelora perjuangan pemimpin besar Jawahral Pandit Nehru terasa menyala. Di ruangan ini semangat solidaritas Mohammad Ali Boga belum padam," ungkap Jokowi saat membacakan pidato kenegaraanya, Jumat (24/4/2015).
Presiden juga menyanjung Zhou En Lai dan U Nu yang juga menjadi penggagas KAA. Bahkan saat menyanjung U Nu, Presiden Jokowi mengatakan 'Kesabaran Revolusioner'.
"Di ruangan ini, kesabaran revolusioner pemimpin U Nu terasa masih menyentuh dinding-dinding hati kita," imbuh dia.
Kata kesabaran revolusioner sebelumnya tak pernah diutarakan Joko Widodo. Kata tersebut kerap digunakan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Mega sendiri diketahui hadir di ruangan tersebut.
Namun, Jokowi buru-buru menyambung kalimat dalam pidatonya. Dia menyebut, pemimpin-pemimpin tersebut sudah menggelorakan cita-cita terhadap bangsa mereka.
"Cita-cita tentang kehidupan merdeka, adil dan sejahtera, cita-cita yang menjadi inspirasi lahirnya semangat Bandung," sebut Jokowi.
"Dari kota ini, mereka gelorakan perjuangan kemerdekaan, kesejahteraan, dan keadilan bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika. Begitulah sikap luhur para negarawan kita. Cita-cita mereka lebih besar dari zamannya," tegas Jokowi.
medcom.id, Bandung: Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam penutupan Konferensi Asia Afrika ke-60. Dalam pidatonya, Jokowi sempat menyebut kata kesabaran revolusiner di depan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan delegasi negara-negara Asia dan Afrika.
Presiden Jokowi memulai pidato dengan mengungkit sisi sejarah ruang utama Gedung Merdeka. Ruangan tersebut merupakan ruang pertemuan kepala negara saat KAA pertama kali digelar.
"Di ruangan ini, semangat sang inisiator pemimpin besar Presiden Soekarno, Bung Karno masih menggema. Di ruangan ini, gelora perjuangan pemimpin besar Jawahral Pandit Nehru terasa menyala. Di ruangan ini semangat solidaritas Mohammad Ali Boga belum padam," ungkap Jokowi saat membacakan pidato kenegaraanya, Jumat (24/4/2015).
Presiden juga menyanjung Zhou En Lai dan U Nu yang juga menjadi penggagas KAA. Bahkan saat menyanjung U Nu, Presiden Jokowi mengatakan 'Kesabaran Revolusioner'.
"Di ruangan ini, kesabaran revolusioner pemimpin U Nu terasa masih menyentuh dinding-dinding hati kita," imbuh dia.
Kata kesabaran revolusioner sebelumnya tak pernah diutarakan Joko Widodo. Kata tersebut kerap digunakan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Mega sendiri diketahui hadir di ruangan tersebut.
Namun, Jokowi buru-buru menyambung kalimat dalam pidatonya. Dia menyebut, pemimpin-pemimpin tersebut sudah menggelorakan cita-cita terhadap bangsa mereka.
"Cita-cita tentang kehidupan merdeka, adil dan sejahtera, cita-cita yang menjadi inspirasi lahirnya semangat Bandung," sebut Jokowi.
"Dari kota ini, mereka gelorakan perjuangan kemerdekaan, kesejahteraan, dan keadilan bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika. Begitulah sikap luhur para negarawan kita. Cita-cita mereka lebih besar dari zamannya," tegas Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
