Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkap kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan beberapa bulan terakhir. Satgas menemukan sejumlah alasan masyarakat tidak disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (3M).
“Kepatuhan masyarakat menjalani protokol kesehatan menurun dalam beberapa bulan terakhir,” kata Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19, Hery Trianto, dalam Newsmaker Special Medcom.id bertajuk ‘Refleksi 1 Tahun Covid-19’ secara virtual, Selasa, 2 Maret 2021.
Hery menyebut tantangan terbesar menyosialisasikan protokol kesehatan yakni kondisi masyarakat yang beragam di masing-masing wilayah. Satgas Penanganan Covid-19 dan aparat penegak hukum membutuhkan ketekenunan agar sosialisasinya berhasil.
“Kita juga lihat kecenderungan masyarakat jenuh satu tahun (pandemi terjadi),” papar dia.
Baca: Kasus Positif Covid-19 Menurun 8,5 Persen Seminggu Terakhir
Kendala lainnya, kata Hery, ada masyarakat yang menganggap lebih baik keluar rumah namun berpotensi terpapar covid-19. Mereka menilai itu lebih baik ketimbang aman di rumah namun tidak bisa memenuhi kebutuhannya.
“Dengan struktur sosial di masyarakat, tidak mudah. Perlu pendekatan-pendekatan spesifik,” terang Hery.
Pemerintah pun membuat peraturan yang rinci misalnya protokol kesehatan di pasar, kantor, terminal, hingga restoran. “Ketika pemerintah melakukan sesuatu dengan mengubah kebijakan, biasanya peningkatan (kepatuhan) lagi,” tutur Hery.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan
Covid-19 mengungkap kepatuhan masyarakat menerapkan protokol kesehatan beberapa bulan terakhir. Satgas menemukan sejumlah alasan masyarakat tidak disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun (
3M).
“Kepatuhan masyarakat menjalani protokol kesehatan menurun dalam beberapa bulan terakhir,” kata Ketua Bidang Komunikasi Publik
Satgas Penanganan Covid-19, Hery Trianto, dalam
Newsmaker Special
Medcom.id bertajuk ‘Refleksi
1 Tahun Covid-19’ secara virtual, Selasa, 2 Maret 2021.
Hery menyebut tantangan terbesar menyosialisasikan protokol kesehatan yakni kondisi masyarakat yang beragam di masing-masing wilayah. Satgas Penanganan
Covid-19 dan aparat penegak hukum membutuhkan ketekenunan agar sosialisasinya berhasil.
“Kita juga lihat kecenderungan masyarakat jenuh satu tahun (pandemi terjadi),” papar dia.
Baca: Kasus Positif Covid-19 Menurun 8,5 Persen Seminggu Terakhir
Kendala lainnya, kata Hery, ada masyarakat yang menganggap lebih baik keluar rumah namun berpotensi terpapar covid-19. Mereka menilai itu lebih baik ketimbang aman di rumah namun tidak bisa memenuhi kebutuhannya.
“Dengan struktur sosial di masyarakat, tidak mudah. Perlu pendekatan-pendekatan spesifik,” terang Hery.
Pemerintah pun membuat peraturan yang rinci misalnya protokol kesehatan di pasar, kantor, terminal, hingga restoran. “Ketika pemerintah melakukan sesuatu dengan mengubah kebijakan, biasanya peningkatan (kepatuhan) lagi,” tutur Hery.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
